Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kepergian yang Membebaskan

23 Juli 2024   01:01 Diperbarui: 23 Juli 2024   01:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Kepergian yang Membebaskan

Kehadiran yang Tak Dihargai

Jika kasih tak dihargai, jika cinta tak dipedulikan,
Kehadiranku bagai angin, tak terasa dan tak dihiraukan.
Hatiku terluka, perih dan penuh tanya,
Apakah aku tak berarti, di mata yang tak pernah setia?

Membebaskan Diri dari Luka

Maka, aku memilih untuk pergi, melangkah dengan tegar,
Meninggalkan luka dan kenangan pahit yang tak termaafkan.
Membebaskan diri dari belenggu cinta yang tak berbalas,
Mencari kebahagiaan baru, di jalan yang tak lagi kelam.

Tingkat Tertinggi Cinta Sejati

Kepergianku adalah bukti cinta tertinggi,
Bukan karena dendam atau benci, tapi karena rasa sayang yang suci.
Membebaskanmu dari bayang-bayangku,
Memberimu ruang untuk menemukan kebahagiaan yang tak ku miliki.

Melepaskan dan Memulai Kembali

Melepaskanmu bukan berarti aku menyerah,
Tapi untuk membuka lembaran baru, penuh harap dan cerah.
Aku percaya, cinta sejati menanti di luar sana,
Menungguku dengan tangan terbuka, di pelukan yang penuh bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun