Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutukan demi Malu Menahan Pilu: Meraih Mimpi di Bawah Langit Mendung

21 Juli 2024   04:04 Diperbarui: 21 Juli 2024   04:42 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutukan Demi Malu Menahan Pilu: Meraih Mimpi di Bawah Langit Mendung

Kutukan demi malu membelenggu jiwa,
Menahan pilu di relung hati yang lara.
Kebahagiaan bagai fatamorgana,
Menanti dijemput, bukan hanya ditunggu di veranda.

Mentari bersinar, meski berselimut mendung,
Celah kecil bagai harapan yang datang.
Beranikan diri, melangkah maju tanpa ragu,
Gapai mimpi, walau rintangan menghadang di depanmu.

Jangan biarkan cintamu terbuang sia-sia,
Perjuangkan dengan penuh semangat dan jiwa.
Bahagia diraih dengan keberanian dan tekad,
Mimpi besar, kunci menuju masa depan yang cerah.

Jangan biarkan mimpi terkubur dalam diam,
Tetaplah jaga, kobarkan apinya yang kian membara.
Mimpi membedakanmu dari yang lain,
Tanpa mimpi, hidup bagai hampa dan tanpa tujuan.

Bersama mimpi, melangkah menuju pagi,
Terobos mendung, raih mentari yang bersinar tinggi.
Visi di benak, genggam erat dalam hati,
Wujudkan mimpi, jadilah dirimu yang sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun