Beranjak Dewasa Bersama Dunia Tipu-Tipu
Di persimpangan jalan, langkah kaki melangkah ragu,
Memasuki dunia penuh tipu daya, hati diliputi pilu.
Masa kecil yang polos kini tinggal kenangan,
Beranjak dewasa, dihadapkan pada realita yang kelam.
Dunia penuh dusta, menyelimuti setiap sudut pandang,
Kejujuran bagaikan ilusi, tersesat dalam lautan kepalsuan.
Janji manis bagaikan racun, menjerat jiwa yang lemah,
Memanfaatkan kebaikan, demi memuaskan nafsu yang serakah.
Perasaan bimbang melanda, antara percaya dan curiga,
Keinginan untuk tulus terhalang oleh rasa takut terluka.
Di mana tempat aman untuk berteduh,
Di mana hati bisa menemukan kedamaian yang utuh?
Namun, di tengah kegelapan, secercah cahaya masih ada,
Suara hati kecil berbisik, "Jangan mudah menyerah, wahai manusia."
Tetaplah teguh pada nilai-nilai luhur,
Percayalah pada kebaikan, meskipun dunia penuh lumpur.
Belajarlah untuk memilah mana yang benar dan mana yang salah,
Hadapi dunia dengan penuh kehati-hatian, tapi jangan mudah kalah.
Beranilah untuk berkata "tidak" pada kebohongan,
Tetaplah teguh pada prinsip, meskipun dihujani cemohan.
Bersama-sama, kita ciptakan dunia yang lebih baik,
Di mana kejujuran dan kasih sayang bersinar terang dan naik.
Beranjak dewasa bukan berarti harus kehilangan rasa percaya,
Tapi belajarlah untuk bijak dalam menjalani setiap cerita.
Dunia tipu-tipu takkan mampu mematahkan semangat,
Jika kita bersatu padu, bergandengan tangan erat.
Percayalah, masa depan yang cerah masih menanti,
Di mana cinta dan kebenaran akan selalu bersemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H