Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langgas: Keindahan yang Terlahir dari Penderitaan

10 Juli 2024   01:01 Diperbarui: 10 Juli 2024   01:12 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langgas: Keindahan yang Terlahir dari Penderitaan

Bonsai mungil nan jelita,
Dipangkas, diikat, dijerat bagai tawanan.
Dilintir, dikupas, diliukkan tanpa belas kasihan,
Demi keindahan paripurna yang tiada tara.

Perih terasa di setiap lekuk batangnya,
Luka menganga di setiap helai daunnya.
Namun, ia bertahan, tegar dan pantang menyerah,
Demi mencapai keindahan yang diimpikannya.

Langgas, begitulah hidup ini, Nak,
Penuh dengan rintangan dan cobaan.
Kita diuji, ditempa, dan dibentuk oleh keadaan,
Demi menjadi pribadi yang lebih kuat dan sempurna.

Seperti bonsai yang dibentuk dengan penuh kesabaran,
Kita pun harus menjalani hidup dengan ketabahan.
Hadapilah setiap rintangan dengan penuh keberanian,
Yakinlah bahwa di balik penderitaan, ada keindahan yang menanti.

Janganlah kau bersedih saat terluka,
Karena luka itu adalah tanda bahwa kau sedang bertumbuh.
Teruslah melangkah maju dengan penuh semangat,
Dan nikmati setiap proses perjalanan hidupmu.

Ingatlah selalu, Nak,
Penderitaan dan tempaan adalah guru terbaik.
Mereka akan membentukmu menjadi pribadi yang lebih kuat,
Dan membantumu mencapai keindahan sejati dalam hidup.

Belajarlah dari bonsai, Nak,
Tegarlah dalam menghadapi rintangan,
Dan bersabarlah dalam menjalani prosesnya.
Niscaya, kau akan mencapai keindahan paripurna,
Seperti bonsai yang memukau dengan pesonanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun