Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semenjana: Menerima Takdir dengan Tabah

9 Juli 2024   23:08 Diperbarui: 9 Juli 2024   23:10 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semenjana: Menerima Takdir dengan Tabah

Hari ini adalah takdir, ujian bagi manusia,
Pena telah terangkat, tinta telah kering, takdir pun tertulis nyata.
Keluhan tak berguna, hanya menambah nestapa,
Bersabarlah, yakinlah, perkuat diri dengan ketabahan jiwa.

Semenjana, perjalanan hidup yang penuh misteri,
Sukacita dan duka silih berganti, bagaikan siang dan malam yang tak terhenti.
Menerima takdir dengan lapang dada,
Adalah kunci untuk meraih kebahagiaan di surga.

Manusia diciptakan untuk diuji,
Keteguhan iman dan kesabaran diuji.
Hadapilah rintangan dengan penuh semangat,
Yakinlah bahwa Allah selalu menyertai di setiap langkah.

Bersabarlah, wahai insan,
Perkuatlah diri dengan keteguhan iman.
Semenjana adalah ujian, bukan akhir dari segalanya.
Percayalah, di balik kesabaran, ada surga yang menanti di sana.

Janganlah kau berputus asa,
Tetaplah optimis dan pantang menyerah.
Bersama doa dan usaha yang tiada henti,
Kau pasti akan meraih kemenangan dan kebahagiaan sejati.

Semenjana adalah pengingat,
Bahwa hidup adalah anugerah yang harus disyukuri.
Terimalah takdir dengan lapang dada,
Dan nikmati setiap momen dengan penuh makna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun