Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Arus Kehidupan: Mengalir Menuju Kebahagiaan

9 Juli 2024   05:05 Diperbarui: 9 Juli 2024   05:11 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita adalah manusia, terikat dalam arus kehidupan,
Yang selalu berubah, bagai air mengalir tanpa henti.
Tak ada yang abadi, baik maupun buruk, semua dapat berganti,
Ingatlah selalu, wahai jiwa yang bijaksana.

Kedewasaan adalah saat kau mengerti,
Siapa yang pantas mendapat waktumu, perhatianmu, dan penjelasanmu,
Dan siapa yang hanya layak untuk diam.
Waktu dan energimu terbatas, sumber daya yang tak ternilai, berharga dan tak tergantikan.

Berhati-hatilah dengan siapa yang kau berikan akses,
Saringlah racun dan drama, prioritaskan ketenanganmu.
Kau pantas bahagia, wahai insan yang mulia,
Bersama secangkir kopi di pagi hari, temukan kedamaianmu.

Lepaskan daun kering yang tak lagi berguna,
Jangan sia-siakan waktu untuk hal yang tak penting.
Jangan sia-siakan energimu untuk drama yang menguras hati,
Pilihlah jalan yang menuntunmu menuju kebahagiaan sejati.

Arus kehidupan terus mengalir, tak henti dan tak terhenti,
Hadapilah dengan tegar, langkahkan kaki dengan pasti.
Bersama secangkir kopi di pagi hari, temukan kekuatanmu,
Raihlah kebahagiaan yang kau impikan, wahai jiwa yang penuh arti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun