Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

puisi: memori dan arti kehilangan

7 Juli 2024   05:00 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:19 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Memori dan Arti Kehilangan

Melupakan, bisikan lirih di ruang sunyi,
Sebuah proses yang datang perlahan, mengikis jejak memori.
Cepat atau lambat, ia pasti tiba,
Menutup luka, meski bekasnya takkan sirna.

Suka atau tidak, itu tak bisa kita atur,
Kehilangan adalah bagian dari perjalanan hidup yang getir.
Orang-orang terdekat pun akan lupa,
Namun kenangan indah takkan lekang oleh waktu.

Hidup terkadang memberi pukulan telak,
Membuat kita ingin menyerah dan pasrah pada takdir.
Namun kata-kata "ambil saja tawaran apapun"
Mencederai harga diri, menjatuhkan martabat yang tinggi.

Bukan tak berdaya, kita punya kekuatan terpendam,
Bangkit tegak, cari jalan keluar dari keterpurukan.
Jangan biarkan hidupmu ditentukan oleh tawaran,
Kejarlah mimpimu, raihlah kebahagiaan dengan penuh perjuangan.

Melupakan bukan berarti menghapus kenangan,
Tapi belajar untuk ikhlas dan melangkah maju dengan tegar.
Kenangan itu menjadi guru, pelajaran berharga,
Membentuk diri menjadi pribadi yang lebih kuat dan dewasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun