Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisu: Jeritan dari Rak Buku

4 Juli 2024   14:46 Diperbarui: 4 Juli 2024   14:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bisu: Jeritan dari Rak Buku

Di perpustakaan sunyi, berjejer rapi buku-buku usang,
Menjadi sarang rayap, dimakan usia yang tak henti menggerogoti.
Pernahkah kau tatap deretan mereka, bisu dalam kesepian?
Jendela dunia yang terkunci rapat, di era digital yang penuh kepalsuan.

Oh, di mana roh literasi yang dulu membara?
Terkubur di balik layar digital, terlena dengan hiburan sesaat.
Lupa akan kata-kata bijak, terpaku pada gambar dan suara yang tak bermakna.

Bangkitlah, jiwa yang terlena!
Membacalah, asahlah pikiran, jangan biarkan literasi terkubur dalam bisu.
Di balik lembaran usang, tersimpan ilmu dan kebijaksanaan,
Menanti untuk digali, untuk mencerahkan masa depan.

Membaca bukan untuk hari ini, tapi untuk esok yang lebih cerah,
Agar mentari terus bersinar, menerangi jalan yang penuh rintangan.
Buka hatimu, buka pikiranmu, biarkan kata-kata menari di benakmu,
Membawamu ke dunia yang penuh keajaiban, dunia yang takkan pernah pudar.

Jangan biarkan buku-buku usang ini terus menjerit dalam bisu,
Mari dengarkan suaranya, dengarkan bisikan pencerahan dari masa lampau.
Bangkitlah, jiwa yang terlena! Membacalah, majulah!
Demi masa depan yang lebih gemilang, demi Indonesia yang bermartabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun