Mohon tunggu...
Agung Chris
Agung Chris Mohon Tunggu... Guru - Guru

Semangat berkarya... Untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Sisa Nyawa di Tanah Humus

9 Oktober 2024   23:45 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Sisa Nyawa di Tanah Humus

Sisa-sisa nyawa di tanah yang penuh humus,
Tuk berbuah lebat di antara kubangan lumpur,
Dosa dan doa bersatu dalam harapan,
Menggugah jiwa yang terpuruk dalam kegelapan.

Di antara reruntuhan masa lalu,
Kita menanam benih-benih impian,
Menyirami dengan air mata dan tawa,
Mengharapkan tumbuhnya kehidupan baru.

Di gelapnya malam hanya bintang impian,
Menuntun langkah-langkah kita menuju pagi,
Setiap cahaya adalah petunjuk arah,
Membawa harapan di tengah kesedihan.

Dalam perjalanan ini kita belajar,
Bahwa setiap luka adalah pelajaran berharga,
Dan setiap kesalahan adalah bagian dari cerita,
Yang membentuk diri kita menjadi lebih kuat.

Mari kita sambut hari baru dengan semangat,
Dengan keyakinan bahwa hidup akan berbuah manis,
Meski terlahir dari tanah yang penuh humus,
Kita akan tumbuh dan bersinar seperti bintang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun