Dalam sangkar emas aku terkurung,
Terjaga oleh kilauan mimpi,
Namun hatiku merindu kebebasan,
Di luar sana, di mana angin berbisik lembut.
Kebahagiaan yang kubayangkan,
Ternyata bukanlah hiasan indah,
Tapi sayap yang tak bisa terbang,
Di dalam sangkar, walau bersinar.
Kilaunya mengelabui mata,
Namun tak mampu menenangkan jiwa,
Kebahagiaan bukanlah emas di tanganku,
Melainkan udara bebas yang kuhirup dalam-dalam.
Aku mencari di balik jeruji ini,
Cahaya yang sesungguhnya,
Kebahagiaan sejati adalah saat aku bebas,
Terbang tinggi tanpa beban, menuju langit impian.
Tak lagi kubutuhkan emas berkilauan,
Hanya hati yang merdeka,
Kebahagiaan tak bisa dirantai,
Ia adalah angin yang bebas berhembus di alam semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H