Jangan heran jika menjumpai tanaman lemon cina berada di kebanyakan pekarangan masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat. Sebagaian Masyarakat menanam tanaman ini sebagai pemanfaatan lahan pekarangan, ada juga yang memang menanam untuk dijual ke pasar.
Lemon cui atau lemon Cina yang memiliki nama ilmiah Citrus microcarpa memang masih terdengar kurang popular. Jeruk nipis semacam ini disebut lemon cui di Manado, atau lemon cina di Ambon. Tanaman ini biasa digunakan masyarakat Ambon atau Maluku pada umumnya untuk membuat colo-colo. Colo-colo merupakan sejenis sambal yang membuat makanan lebih sedap dan bercita rasa. Biasanya sambal ini dipadukan dengan ikan bakar atau ikan asar.
Cara pembuatan colo-colo pun begitu mudah. Tomat muda yang masih berwarna hijau diiris tipis dan kecil, begitu juga bawang merah dan cabe rawit. Kemudian ditaburi sedikit garam dan disiram dengan kucuran jeruk nipis yang isinya berwarna kuning atau jingga, dan beraroma harum.
Penduduk Ambon sangat gemar memakan ikan dalam menu kesehariannya. Tidak mengherankan jika permintaan lemon cina pun bisa dibilang selalu ada. Harga bahkan bisa melonjak tinggi saat mengalami musim ikan. Harga lemon cina ini pernah menyentuh angka Rp. 10 ribu/enam buah di awal tahun 2014 lalu. Hal ini disebabkan karena tingginya permintaan sedangkan stok sedang menipis.
Masyarakat Desa Waihatu Kecamatan Kairatu Barat Kabupaten Seram Bagian Barat memanfaatkan pekarangannya untuk menanam lemon cina ini. Hal ini mengingatkan program Kementerian Pertanian tentang Rumah Pangan Lestari (RPL). Penanaman secara mandiri di pekarangan rumah oleh masyarakat tersebut merupakan cerminan dari salah satu prinsip RPL yaitu pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan. Pulau Seram juga merupakan pemasok Lemon cina di kota Ambon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H