Mohon tunggu...
Agung Budi santosa
Agung Budi santosa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ekonomi pembangunan unib

saya Agung budi santosa hobi membaca novel dana menulis cerita di aplikasi wattpad

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Imbas Peredaran Uang terhadap Inflasi di Indonesia

11 Desember 2023   08:01 Diperbarui: 11 Desember 2023   08:04 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peredaran uang terhadap inflasi di Indonesia menunjukkan bahwa jumlah uang beredar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi. Bank Indonesia (BI) memiliki sasaran inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengelola tekanan harga. Inflasi pada November 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 3,01%, yang merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter.Oleh karena itu, peredaran uang dapat memainkan peran penting dalam memengaruhi tingkat inflasi di Indonesia.

Kuantitas uang beredar di suatu negara dapat memengaruhi tingkat inflasi melalui mekanisme yang dikenal sebagai teori kuantitas uang. Teori ini didasarkan pada hubungan antara jumlah uang yang beredar dan tingkat harga barang dan jasa dalam perekonomian.Teori ini dikembangkan oleh Irving Fisher dan dinyatakan dalam persamaan kuantitas uang (MV = PY). M adalah jumlah uang beredar.V adalah kecepatan peredaran uang, yaitu seberapa cepat uang berputar dalam perekonomian. P adalah tingkat harga umum. Y adalah output riil atau produksi riil.

Mekanisme Teori Kuantitas Uang,Jika jumlah uang beredar (M) meningkat dan V serta Y tetap, maka tingkat harga (P) akan meningkat.Sebaliknya, jika jumlah uang beredar turun dan V serta Y tetap, maka tingkat harga akan cenderung turun.

Dan pengaruh di Indonesia Jika Bank Indonesia (BI) meningkatkan jumlah uang beredar dengan memberikan lebih banyak uang ke sistem perbankan atau melalui kebijakan moneter lainnya, hal ini dapat menyebabkan peningkatan permintaan agregat.Peningkatan permintaan dapat mendorong kenaikan harga barang dan jasa karena perusahaan akan menaikkan harga untuk menanggapi peningkatan permintaan.Selain itu, kebijakan moneter yang ekspansif dapat meningkatkan investasi dan konsumsi, yang juga dapat mendorong kenaikan harga.

Sebaliknya, jika BI mengurangi jumlah uang beredar, hal tersebut dapat menurunkan permintaan agregat dan membatasi kenaikan harga.Kuantitas uang beredar di Indonesia dapat mempengaruhi tingkat inflasi melalui mekanisme teori kuantitas uang. Namun, inflasi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi lainnya, dan Bank Indonesia memainkan peran kunci dalam mengendalikan tingkat inflasi melalui kebijakan moneter.

Penanganan peredaraan uang terhadap inflasi di Indonesia yang melibatkan beberapa kebijakan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter,hal ini ada beberapa cara untuk mengatasi atau mengendalikan inflasi melalui manajemen peredaran uang yang ada di Indonesia.Seperti kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral dimana BI dapat menggunakan suku bunga untuk mengatur peradaran uang yang ada di Indonesia,selain itu dapat dilakukan melalui operasi pasar terbuka,BI dapat melakukan menjual atau membeli surat berharga untuk mempengaruhi likuiditas melalui manajemen peredaran uang.

Namun perlu di ingat bahwa setiap kebijakan itu harus melihat kondisi perekonomian di Indonesia harus dilakukan secara teliti untuk menghindari dampak negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun