Tinggal di rumah mertua tak selalu menyenangkan, lebih-lebih jika mertua cukup cerewet. Bagaimana mengatasinya?
Setelah menikah tidak semua orang beruntung tinggal sendiri. Sebagian masih ada yang harus seatap dengan mertua karena berbagai alasan, mulai dari kondisi finansial yang belum memungkinkan untuk beli rumah baru atau karena hal lainnya.
Biasanya, pihak yang paling merasa tidak nyaman jika harus tinggal dengan mertua adalah menantu perempuan. Perbedaan cara pandang dan rasa saling cemburu sangat berpotensi menyulut pertikaian di antara keduanya. Tidak heran kalau banyak menantu yang merasa tak betah tinggal di rumah mertua.
Jika memang bisa segera pindah rumah, segeralah pindah. Nah, bagaimana dengan yang tidak?Â
Tips berikut mungkin akan sangat membantu.
Hormati Mertua
Hal pertama yang wajib Anda lakukan jika tinggal dengan mertua adalah menghormatinya dengan penuh kasih. Ingat, mertua adalah orang tua Anda juga. Belajarlah untuk bersikap lemah lembut kepadanya, bertutur kata dengan sopan, dan menunjukkan perilaku santun di hadapannya.
Sebaliknya, hindari bersikap seenaknya sendiri saat tinggal bersama mertua. Sebagai pihak yang lebih muda, kewajiban untuk menghormati mertua memang berada di tangan Anda. Percayalah, menghormati akan membuat mertua sayang kepada Anda.
Tentukan Pembagian Tugas dan Tagihan
Tinggal serumah dengan mertua akan selalu memicu banyak kesalahpahaman, terutama yang berkaitan dengan pembagian beban tugas dan tagihan bulanan (listrik, air, telepon, dsb). Nah, agar masing-masing pihak sama-sama lega dan tidak ada yang merasa keberatan, coba bicarakan hal ini secara terbuka.
Sebagai contoh, tentukan secara jelas siapa yang akan menyelesaikan tugas rumah seperti menyapu, memasak, dan sebagainya. Bagaimana sistem pembayaran tagihan bulanan, apakah ditanggung salah satu pihak atau dibagi dua, dan sebagainya. Tidak masalah bagaimanapun caranya, asal keduanya sama-sama sepakat, tentu tak akan jadi masalah.