Kerangka Mesin Honda ada di loby, gambar diambil saat acara "Kompasiana Visit Honda Motor Factory Cikarang 2014" - dokumentasi pribadi
Masih membekas di benak kegiatan sekitar dua tahun lalu, bergabung di acara Kompasiana "Visit Honda Motor Factory Cikarang". Kami Kompasianer's diajak berkeliling pabrik Honda, menyaksikan langsung proses perakitan motor Honda.
Menyusuri jalan layaknya jembatan penyebrangan, yang melingkar pada bagian pinggir atas pabrik. Mata ini bisa melihat bahkan sampai ujung ruangan, dibimbing satu pemandu di depan barisan. Bagian per-bagian perakitan bisa disaksikan, mulai dari asembling engine sampai final inspektion. Semua proses sangat teliti dan diperhitungkan waktunya, dari memasang mur baut, sparepart mesin, pasang ban, striping di ujung proses menjadi motor siap pakai.
Proses pengerjaan setiap komponen dengan alat yang bisa berjalan otomatis, dengan urutan yang berkesinambungan. Setiap proses waktunya terukur, dengan garis penanda untuk memisahkan setiap bagian. Artinya untuk satu pekerjaan, harus selesai sebelum garis batas. Yang melewati garis sementara belum selesai, berarti tak tepat waktu dalam jobdesknya.
Menurut saya, hal ini sangat berpengaruh pada sisi psikologis. Setiap SDM terpacu untuk focus dalam bekerja, memanfaatkan detik demi detik agar selesai tepat waktu.
Pada akhir perjalanan perakitan, saya melihat motor siap pakai berjajar rapi. Segera dimasukkan ke truk tronton, didistribusikan ke dealler menjemput konsumen yang sudah menunggu.
Lagi -lagi Kompasianer's dibuat takjub, sekaligus mendadak tercengang.
"Berapa waktu yang dibutuhkan merakit 1 motor honda ?" tanya bapak pemandu (kala itu) setelah sampai di ruang pertemuan.
Suara bersahutan, ada yang menjawab satu jam, tigapuluh menit atau duapuluh lima menit. Semua jawaban cenderung menurunkan menit, ketika sang pemandu menjawab "Kurang- Kurang". Akhirnya kami menyerah, mengingat beberapa jawaban yang sudah dilontarkan salah.
"22 DETIK" jawab bapak pemandu dengan tegas kala itu