Gaganawati Stegmann - Kompasiana
Studio Kompasiana pada Jumat sore di akhir Juli terasa hangat, persuaan dengan K-ers yang berdomisili di Jerman begitu akrab dan cair. Mbak Gagana (akrab dipanggil Mbak Gana) yang asli Semarang sangat aktif menulis, dan Kompasiana mempertemukan kami dalam kopdar luar biasa ini.
Saya pribadi baru pertama berjumpa, namun nama beliau sudah tak asing bagi kompasianers. Mantan penyiar radio ini sempat menjadi nominator, dalam gelaran kompasianival tahun 2014. Bahkan beliau juga sudah menerbitkan buku, baik melalui jalur penerbit mayor atau indie publishing.
[caption caption="Mbak Gana Menari di bedah buku 38 WIB"]
Perempuan yang sangat njawani (meski tinggal di luar negri) piawai menari, gerakan tangan yang lentur dan lincah membuka acara bedah buku. Terbukti sebuah tari Roro Ngingel menjadi penanda, acara bedah buku "38 Wanita Indonesia Bisa" dimulai.
Mbak Ella Yusuf sang admin bertindak sebagai MC, mempersilakan Mas Nurulloh sebagai perwakilan Kompasiana untuk memberi sambutan.
"Kompasiana memberi ruang seluas-luasnya kepada Kompasianer's berekspresi" ujar Mas Nurul "termasuk acara bedah buku ini sangat disupport Kompasiana"
[caption caption="Mas Nurul "Bedah Buku 38 WIB di Kompasiana""]
Mbak Gana sempat berkoordinasi dengan Mas Nurul, bahkan dari awal tahun tentang rencana acara sore ini. Dengan mempertimbangkan waktu dan jarak acara sangat diatur, sekalian mbak Gana pulang kampung ke Semarang.
Acara begitu hommy sangat terkesan dari kita untuk kita, sebagian besar dari kami sudah saling mengenal. Maka tak ada kesan canggung apalagi kaku, konsep lesehan di atas karpet membuat kami merasa dekat.
-0-o-0-