Saya merasa beruntung mengenal beberapa nama kompasianers, baik secara online atau offline. Mereka yang lebih senior di Kompasiana ataupun mereka yang memiliki gaya penulisan yahud, beberapa nama saya mengenal dengan baik. Saya banyak belajar dari kompasianers tersebut, baik dari pengambilan sudut pandang penulisan atau pemilihan diksi.
Secara fisik kerap bertemu, utamanya saat acara Nangkring Kompasiana digelar. Tak ketinggalan kami menjalin pertemanan, melalui akun media sosial yang dimiliki. Untuk mempermudah komunikasi, kami membuat grup khusus chatting. Dari grup inilah interaksi terjadi, menjalankan fungsi berbagi ide, berdiskusi sampai membincangkan hal-hal remeh-temeh.
Alhasil pertemanan kami cukup akrab, tak jarang bertukar informasi acara, bahkan peluang job menulis atau perihal blog competition.
"Mbak/Mas, sudah daftar acara Visit Kompasiana belum?" satu pesan WA saya kirim ke teman kompasianer.
"Emang ada acara Visit Kompasiana, kapan?"
"Lha sudah publish tiga atau empat hari lalu di berita admin, acaranya sih minggu depan."
"Wah, kalau gitu aku kelewatan baca."
"Ya wis buruan daftar, kuotanya ga banyak."
"Mas, aku naik motor kebetulan lagi lampu merah nih, boleh dibantu linknya dong," balasnya berharap.
"Oke, sebentar dicariin dulu."
Biasanya, kalau ada teman minta link acara Kompasiana, hal ini yang otomatis saya lakukan. Adalah meluncur ke akun Kompasiana, sebab link ini berisi berita dari admin Kompasiana. Tapi tugas belum selesai, harus mencari pengumuman yang diinginkan. Belum lagi kalau kabar yang sedang dicari, sudah tertimpa kabar baru berikutnya. Berarti musti scroll ke bawah, bahkan bisa jadi klik tombol "selanjutnya" untuk berpindah halaman.