[caption id="attachment_352926" align="alignleft" width="490" caption="ilustrasi - dok pribadi"][/caption]
Ketika caci dan hina menghampiri......aku lupa
Rasullku menanggung hinaan tiada tara
Tapi yang terlewat dari benakku
Rasulullah membalas dengan lebih banyak senyum dan cinta
Ketika kesabaran tengah diuji......aku lupa
Ayyubku menanggung kesabaran teramat panjang
Tapi yang tak terlintas dari pemahamanku
Nabi pilihan itu menghadapi dengan samudra kelapangan
Ketika pengingkaran menyapa.......aku lupa
Nuh-ku menanggung segudang pengingkaran bahkan dari anak istri
Tapi yang luput dari penilaianku
Manusia terbaik masa itu melawan dengan seruan kebaikan
Ketika puja dan sanjung berhamburan.......aku lupa
Isaku dikaruniai sanjungan tak bertepi
Tapi yang lepas dari pengamatanku
Manusia berhati lembut ini tak goyah dalam kerendahhatian
Ketika aku petik sebuah puisi dari-MU........aku lupa
Daudku telah menghidangkan tak terbatas Puisi indah
Tapi yang tak cermat aku perhatikan
Suaranya yang merdu tak membuat berubah pongah
Ketika aku kebingungan keruwetan keseharianku......aku lupa
Ada Rasul Muhammad SAW manusia paripurna
Namun mengapa tak kunjung aku sesalkan
Aku hanya setengah setengah mencontohnya...??
Ketika aku mabuk dengan gemerlap dunia...aku lupa
Esok kan terbenam matahari
Namun mengapa aku tak bersegera
Bangkit dari lelap di peraduan...??
Ketika dan ketika aku baru teringat
Ternyata waktuku banyak tersita
Sementara langkahku hampir di ambang
Sementara ujung perjalanan menanti pasti
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI