[caption id="attachment_354620" align="aligncenter" width="482" caption="ilustrasi- dok.pribadi"][/caption]
Membaca tulisan kompasianer tak jarang menumbuhkan keingintahuan saya perihal latar belakang penulis, terus terang sampai tulisan ini saya tuangkan belum ada satu tulisanpun dari kompasianer yang menurut penilaian saya ditulis asal atau serampangan. Semua yang diposting pada laman kompasiana terlihat sudah dikonsep dan direncanakan, pun tulisan yang judulnya sedikit fulgar setelah dibaca ternyata tak seseram judulnya.
Mungkin tulisan yang kurang etis dan "dipaksa" posting akan mengalami seleksi alam dengan sendirinya dampak yang harus dialami tak banyak yang klik atau kalau sudah terlanjur klik ada yang comment kurang simpati atau paling mentok dihapus admin.
Saya pribadi selalu berusaha meluruskan niat dalam menulis agar tak berharap apresiasi yang berlebih, namun ketika melihat postingan saya sepi pengunjung seketika berputar pikiran saya "apa yang kurang ya, apa yang salah ya dan lain sebagainya". Apa temanya kurang menarik, apa perlu gambar illustrasi agar tulisan menjadi hidup atau aktualitasnya musti diperhatikan dan macam macam pertanyaan yangg bermunculan.
Langkah berikutnya yang saya ambil biasanya dengan membaca artikel kompasianer lain yang ramai pengunjung, yang ramai komentar atau yang langganan masuk Tredding Artikel (TA), Head Line (HL) atau Highlight, kemudian memperbanyak lagi membaca buku. Forum ini benar benar ajang berbagi yang mujarab bagi siapapun yang kuat niat menulis, karena tak ada deadline yang mengejar, tak ada bagian redaksi yang memaksa, semua mengalir dan mengalir dengan sendirinya secara alami otomatis tak ada sanksi apabila tak menulis sama sekali. Namun ibarat senjata bumerang bagi yang aktif akan mendapati manfaat bagi yang pasif akan mendapati akibatnya sendiri.
Menulis bisa dikerjakan siapa saja, kapan saja, dimana saja bahkan apapun temanya selama dikemas dengan bahasa tutur yang menarik akan mendapat perhatian, kembali mencermati kemajemukan sahabat di kompasianer membuat saya tak henti takjub, ada yang bermukim ke luar negri ada yang di kota kota yang tersebar di Indonesia, kemudian dari latar belakang profesi yang beraneka rupa mulai dari dokter, lawyer, pensiunan, Ibu Rumah Tangga, PNS, Mahasiswa Mahasiswi, dengan tingkatan usia yang merata semua membulatkan kesimpulan bahwa tak ada siapapun yang berhak menghalangi seseorang untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.
Masalah bagus tak bagus disambut atau tak disambut itu kita tempatkan diurutan berikutnya, yang peting menulis dan menulis toh seiring berjalannya waktu sense of writing akan terbentuk dengan sendirinya. Saya cukup percaya dengan sebuah kalimat "perjalanan jauh harus dimulai dari satu langkah", maka menulispun demikian adanya tak bisa seorang pemula akan menghasilkan tulisan yang hebat. Jadi bersabar dalam berproses menjadi point tersendiri bagi setiap pemula termasuk saya.
Maka kalau ada sebagian pendapat yang menyebutkan menulis itu susah, saya sepakat tetapi tunggu dulu...susah bukan berarti tidak bisa diupayakan. Anak anak kita yang masih kelas TK bilang membaca itu susah tetapi buktinya mereka bisa begitu masuk SD, berarti semua masalah berpangkal dari pembiasaan. Kalau saja kita menulis dan menulis setiap hari sampai menulis menjadi suatu kebiasaan maka bukan mustahil kalau lama lama kita menguasai ilmu menulis itu sendiri, felling juga akan terbentuk bisa menempatkan kata per kata dengan tepat dan menarik sehingga bisa menarik perhatian pembaca, dan bisa menghubungkan setiap tema tulisan dari sudut pandang yang dikuasai.
Satu lagi yang membedakan pekerjaan menulis dengan pekerjaan yang lain, saya berumpama sebagai berikut seorang chief yang ahli masak belum tentu dia ahli otomotif tetapi sang chief dengan latihan sedikit pasti bisa menuangkan keahliannya dalam hal memasak dalam bentuk tulisan alhasil menjadilah sebuah tulisan masakan yang kuat karena penulisnya menjiwai, seorang arsitek belum tentu ahli dalam bidang medis tetapi sang arsitek dengan sentuhan sedikit kebiasaan menulis dijamin bisa menuangkan gagasannya tentang sebuah rencana sebuah bangunan gedung dengan perincian yang detil menyangkut bahan yang digunakan, perihal kekuatan bangunan, bentuk ruangan yang efektif dan nyaman maka tulisan tentang bangunan pasti mempunyai ruh karena si penulis sangat mendalami apa yang ditulisnya. Jadi betapa kerennya menulis betapa kerennya menuangkan gagasan dalam bentuk tulisannya yang bisa menginspirasi orang lain. Kesimpulan saya diakhir artikel ini bahwa siapapun anda bisa menjadi penulis dan menulis adalah pekerjaan yang Super Keren.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H