Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Mendewasa

7 April 2015   17:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:25 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428401382868815852

[caption id="attachment_408456" align="aligncenter" width="526" caption="ilustrasi (dokpri)"][/caption]

Keajaiban kehidupan sungguh tiada batasnya
Bersama semesta berjalan mengikuti hukum yang ditentukan
Sepandai manusia “jungkir balik”

Toh  kembali ke diri segala akibatnya
*
Manusia mahluk mulia yang di”ada”kan
Dengan segenap kasih penciptaan_NYA
Bahkan manusia sendiri kerap kali tak paham
Atas keberlangsungan peristiwa demi peristiwa yang terjadi di depan mata
Padahal setiap pertanyaan akan menemu jawaban
Disepanjang petualangan
*
Waktu dan waktu
Merangkai dan terangkai
Beriringan dengan kejadian dan kejadian
Sekali waktu sekali lewat
*

Setiap pergantian waktu

Semestinya menambah pengetahuan baru
Semakin bergantung pada muasal hakiki penciptaan
Adalah sebenar perjalanan
*
Maka mendewasalah
Mendewasa bersama angin yang berhembus
Mendewasa bersama putik bunga yang bermekaran
Mendewasa bersama daun kering yang jatuh dari tangkainya
Menjalani semua  kejadian dengan ikhlas

Sepenuh pemahaman yang  atas hukum kehidupan
*
Mendewasalah bersama terbit dan terbenamnya matahari
Mendewasalah bersama pasang dan surut air laut karena bulan
Mendewasalah bersama pergi pagi dan pulang petang burung
Yang makan dan minum seperlunya,
Tubuh ringannya mampu membawanya terbang membelah angkasa.
Tak ada kamus monopoli dan penimbunan dalam hidup burung
*
Bahwa kehidupan yang berjalan
Adalah seadil hukum kehidupan
Yang terjadi dari waktu ke waktu

Sesunggunya Sunatulloh demi sunatulloh
*
Tak ada yang mampu

Melampaui batas batas ketentuan-NYA
Bahwa rahasia, bahwa keajaiban adalah otoritas Sang Pencipta
Yang menjadi semacam reward atas secuil keberserahan
Atas kementokkan atas upaya maksimal yang telah dilakukan
*
Maka mendewasalah
Dengan segala kebermanfaatan yang mampu dilakukan
Selebihnya biarlah

Sunatulloh yang akan terjadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun