Kompasianers pasti tidak asing dengan gado-gado, makanan yang didominasi sayur mayur berbaur dengan saus sambal kacang. Karena berbahan utama sayur, bisa dipastikan kaya akan serat. Cocok bagi kompasianers, yang sedang menjalani program penurunan berat badan. Konon kandungan serat inilah, yang ramah dan menyehatkan pencernaan.
Namun gado gado di Jakarta/ Betawi, ternyata beda dengan gado gado khas Surabaya. Kebetulan saya pernah merasakan keduanya, sehingga bisa merasakan perbedaannya. Terutama pada jenis sayuran yang berbeda, tampilan sambal juga cukup berbeda penyajiannya. Selain itu campuran irisan, pada gado gado Surabaya tidak semua ada di Gado gado Betawi.
Mungkin yang agak mirip- mirip gado gado betawi, adalah keredok dengan sayuran segar alias tidak direbus. Pada keredok berbahan sayur segar, dirajang ukuran sedang kemudian diurap dengan saus sambal. Keredok rasanya lebih alami, karena sayuran masih asli. Yang penting musti dipastikan, sayur benat benar dicuci bersih dan hygenis.
Kalau dari sisi citarasa, saya suka semua karena kandungan sayurnya. Masing masing memiliki kelebihan, yang membuat penikmat gado gado jatuh hati.
Pada gado gado khas Betawi, disajikan dengan campuran saus sambal kacang cukup ekstrim—menurut saya sih hehe. Sambal kacang halus diaduk, sampai menutupi nyaris seluruh sayur dan bahan campuran lainnya. Kalau disajikan di atas piring atau kertas bungkus, sambal sampai tumpah ruah memenuhi wadah. Saya suka sayang melihat sambal belepotan, suka didulit dengan kerupuknya—hehehe. Atau disapu dengan bagian pinggir sendok, dibersihkan sambal sampai bersih.
Lain dengan Gado-gado Surabaya, warna sambal lebih terang disiram di atas sayuran. Dari sisi penampilan sayuran di gado gado Surabaya lebih menonjol, sambal kacang tak sampai memenuhi piring saji.
Aneka sayuran, seperti selada, timun, tomat, touge, kentang, kacang panjang, ada di Gado- gado khas Surabaya. Kalau diperhatikan, dari sekian nama sayuran, kentang dan kacang panjang ada di gado-gado Betawi.
Masih ada irisan bahan lain, seperti tahu, tempe dan irisan telur rebus melengkapi gado gado khas Surabaya. Sepanjang pernah saya beli, irisan telur belum pernah saya temui di gado gado Betawi.
Semua bahan yang saya sebutkan, disusun rapi di atas piring kemudian disiram saus sambal kacang. Sebagai penutup sajian, gado gado surabaya ditaburi bawang goreng dan emping melinjo di atasnya.
Bagi anda yang pernah tinggal di Surabaya, mungkin kangen dengan gado gado khasnya. Apalagi yang sudah pindah di Jabodetabek, relatif jarang mendapati gado gado khas kota pahlawan ini. Namun kadang rasa kangen muncul, ketika lama tidak menikmati gado gado dengan sambal siramnya.