Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Alunan Seruling itu, Bikin Kriyep Kriyep...

5 September 2014   21:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:10 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa ngantuk milik siapa saja, peristiwa alami ini bisa menyerang setiap orang tanpa kenal kasta, strata, dan usia. Ngantuknya tukang gorengan rasanya sama dengan ngantuknya pegawai kantoran, ngantuknya supir angkot pasti serupa rasanya dengan ngantuknya pilot pesawat tempur. Tak ada testimoni yangpernah diungkapkan misalnya dari seorang petinggi bahwa ngantuk direktur itu beraroma strawberry atau ngantuknya pejabat beraromi green tea. Ngantuk ya ngantuk, sedang definisinya adalah peristiwa alami yang dihadapi seseorangkarenanya akan menstimulus yang bersangkutan memejamkan mata dan menuju tidur ( Halah...wong ngantuk aja kok pake didefinisikan segala...heheeheeee...)

Ngantuk dan tidur menjadi satu kesatuan ibarat barang yang saling melengkapi, karena obat satu satunya ngantuk adalah tidur. Apabila orang yang terserang rasa ngatuk di rumah tak akan jadi masalah karena tinggal pasang posisi rebahan bisa di kasur, bisa di tikar, bisa di kursi atau dimana saja pokoknya wong rumah sendiri yang penting bisa tidur pulas. Tentu perasaan tidur di rumah akan beda karena mengandung unsur damai tentram karena tak ada yang mengganggu sekaligus tak megusik orang lain.

[caption id="attachment_357473" align="aligncenter" width="565" caption="blogetlunjuk.com"][/caption]

Tapi ngantuk yang bikin kesel adalah ngantuknya anggota Dewan yang terhormat, mereka yang sudah dipilih untuk mengemban amanat penderitaan rakyat ternyata setelah dipilih melewatkan waktu tidurnya di tengah sidang. Mungkin rasa kantuknya memang tak bisa disalahkan karena anggota dewan juga manusia ( kaya lagunya seirus band heee..) tapi yang jadi masalah kantuknya tidak tahu tempat tidak tahu waktu. Mereka sudah berani kantuk ditempat yang tidak strategis karena banyak kamera awak media yang mengabadikannya, dan tentu bagi rakyat yang sudah membayar pajak untuk menggaji mereka pasti akan gemes setengah hidup apabila melihat tingkah wakilnya seperti itu.

[caption id="attachment_357474" align="aligncenter" width="600" caption="hizbut-tahrir.or.id"]

14099035601356338889
14099035601356338889
[/caption]

Masih berbicara tentang kantuk, kali ini bukan orang penting yang diserang karena siapa namanya saya juga tak kenal tapi tiba tiba membuat saya dan orang lain yang ada disebelahnya semula gemes karena terganggu lama lama berubah senyum. Hari jumat adalah hari istimewa bagi umat muslim, kewajiban bagi kaum laki laki adalah menunaikan shalat jumat di Masjid. usai melakukan sholat sunnah dan dikumandangkan adzan segera khatib naik ke mimbar menyampaikan khutbah jumat. Masjid besar di masa kini sudah banyak yang melengkapi bagian dalam masjid dengan pendingin udara, meskipun menampung ratusan jamaah tapi rasa dingin masih terasa menembus pori pori. Tapi ada efek samping yang tidak bisa dikesampingkan juga dengan pengadaan AC di ruangan, sekian ratus jamaah yang menyimak khutbah jumat tak ada yang bisa menjamin  tak diserang kantuk. Alhasil dalam satu deret shaft banyak dijumpai kepala manggut manggut kedepan bahkan sampai nyaris terjungkal akibat kantuknya.

[caption id="attachment_357475" align="aligncenter" width="480" caption="dok.pribadi"]

1409903606810114721
1409903606810114721
[/caption]

Siang ini saya berada ditengah barian jamaah shalat jumat disebuah masjid yang megah, ketika sedang menyimak khutbah tiba tiba ada suara seruling meyeruak. Semula suaranya pelan tapi lama lama mengeras, saya pribadi langsung berkesimpulan ini pasti ringtone dari sebuah Handphone. Pada lima detik pertama semua masih normal normal saja, tapi ketika memasuki detik keenam dan suara seruling menjadi lebih keras volumenya kami meras terganggu.

Sejenak dalam pikiran saya merasakan atmosfir sawah dipedesaan dengan padi yang menguning dan orang orangan sawah yang bergerak gerak. Antar jamaah tak ada yang berbisik karena mengeluarkan kalimat akan membatalkan shalat jumat, maka yang bisa diperbuat adalah saling pandang sambil mencari sumber suara. Ternyata sumber suara itu ada dibarisan saya, seorang bapak yang berjarak lima orang dari tempat saya duduk tenggelam dalam kantukya. Ringtone handphonenya tak segera dimatikan, mungkin bisa jadi rasa kantuknya mendadak lebih dalam karena mendengar alunan bunyi seruling. Karena bunyi seruling itu mulai nyaring bapak bapak yang ada di barisan depan kami mulai menegok kebelakang. Barisan saya dan depan saya langsung mendadak mengarahkan pandangan focus kepada bapak yang sedang ngantuk.

Karena merasa tak enak hati menjadi pusat perhatian seorang anak muda yang duduk disebelah bapak yang kantuk menyenggol bahu si bapak. Sontak si bapak bangun dan gelagapan meraih handphone yang nyelip di kantong saku celana sambil mematikan. Wajah bapak yang kantuk terlihat malu setelah sadar menjadi pusat perhatian...oalah Pak..Pak..makanya tidur dulu sebelum shalat jumat , lagian pakaia ringtone seruling jadi bikin kriyep kriyep heeheee...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun