Dilengkapi kursi captain seat yang ergonomis, bisa diatur kemiringan (reclining), serta bisa diputar (revolving) menyesuaikan arah perjalanan. Tak ada lagi pegal punggung -- karena sandaran 90 derajat--, tak ada pusing karena duduk berlawanan arah kereta.
Desain interior kereta ekonomi New Generation, mirip- mirip dengan kereta eksekutif. Mengaplikasikan aksen kayu pada jendela, bersanding desain bagasi nuansa cerah modern dan nyaman.
Toiletnya toilet duduk, dilengkapi fasilitas wastafel dan hand dryer serta terjaga kebersihannya. Kami generasi X, dijamin bisa membandingkan dengan model lama.
So, mau kereta Eksekutif ataupun Ekonomi New Generation, rekomended untuk mudik bareng keluarga. Membelinya via aplikasi KAI Acces, nikmat yang sayang untuk dilewatkan.

Setia Mudik dengan Kereta Api dari Antri Tiket di Loket Sampai via Aplikasi
"Ayah, buruan bangun, setengah jam lagi jam nol-nol," bisik istri membangunkan saya
Ya, hari itu saya musti war tiket mudik lebaran. Masih setengah merem, laptop diaktifkan, handphone saya dan istri sudah standby di aplikasi KAI Access. War tiket via gadget di era digital, kalah menegangkan dengan war tiket gaya manual dulu.
Kami menikmati kedua-nya, sekaligus menjadi bagian dari perjalanan rumah tangga kami. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, soal mudik kami membuat plan A dan plan B. Kami berburu tiket dari H-5 lebaran, kalau gagal maju ke H-4 kalau gagal lagi maju ke H-3. Demikian seterusnya, biasanya H-1 atau hari H selalu kebagian. Mungkin saingan sudah berkurang, karena sudah dapat tiket di hari sebelumnya.


Enaknya lagi, kalau dulu-dulu kami turun Stasiun Madiun. Sekira dua tahun belakangan, kami bisa turun Stasiun Magetan. Notabene lebih dekat rumah, saudara yang menjemput tidak kejauhan.
Soal mudik dengan kereta api, akan menjadi bahan cerita saat berkumpul keluarga besar. Kakak- kakak yang merantau di Jawa Timur, tidak merasakan serunya war tiket. Mereka hanya mendengarkan, dengan wajah takjub dan ingin turut merasakan.