Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Setia Mudik dengan Kereta Api dari Antre Tiket di Loket Sampai via Aplikasi

20 Maret 2025   20:51 Diperbarui: 20 Maret 2025   21:32 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana mudik Stasiun Gambir tahun 2018 - dokpri 

----- --- --

Tampilan aplikasi KAI Access 
Tampilan aplikasi KAI Access 

Ramadan tahun ini, saya mendapatkan pencerahan dari sebuah kajian. Bahwa hidup akan terasa ringan, kalau kita bersyukur dan ikhlas menjalani keadaan. Ramadan membukakan kesempatan, belajar memiliki hati lapang.

Kalau menengok perjalanan telah lalu, saya sangat pantas bersujud syukur. Mengalami aneka peristiwa penuh ujian, dan nyatanya bisa bertahan sejauh ini. Betapa kesenangan kesedihan, bahagia nestapa, kelapangan kesempitan, adalah sebuah pergiliran semata.

Mengingatkan saat masih bujangan, karena ngirit saya mudik dengan kereta ekonomi. Tahun 2000 awal, rangkaian gerbong dipenuhi penumpang. Ada yang tidur dan duduk di lantai, mereka berjajar dengan rapat. Kalau mau ke toilet, kaki ini musti mencari celah untuk melangkah.

Setiap berhenti di Stasiun, kaca jendela diketok penjual menawarkan dagangan. Di luar mudik lebaran, pedagang masuk gerbong dengan teriakan yang khas. Pengamen dan pengemis ikut-ikutan, suasana berisik merusak kantuk kami.

Pada saat karir sedang naik, saya pernah merasakan naik kereta eksekutif. Sendirian pergi ke Stasiun Gambir, merasakan layanan wah pada masa-nya. Kala itu naik Argo Bima turun Madiun, disediakan aneka fasilitas yang bikin nagih.

Bantal dan selimut, sekalian makan malam dan minumannya. Pada pagi hari petugas menghampiri, menyodorkan snack dan teh hangat. Sungguh, saya ketagihan naik kereta eksekutif. Bapak dan ibu pernah saya belikan tiket eksekutif, saat menyambangi kost ragilnya.

Kebiasaan mudik semasa nasih bujangan, rupanya keterusan sampai berumah tangga, Istri yang asli Tangsel, kini punya kampung halaman baru. Mengaku lebih memilih berkereta, katanya anti macet tidak perlu berebut jalan dengan kendaraan lain.

Ketika rejeki sedang bagus, istri dan anak-anak mudik dengan kereta eksekutif. Pun ketika sedang berhemat, kami memilih mudik dengan kereta api kelas ekonomi. Mereka senang-senang saja, toh sama-sama keretanya dan sama- sama tidak macet.

Btw, sekarang kita musti berbangga. Kereta Ekonomi New Generation, tampil tak kalah menawan. Diluncurkan pada 23 September 2023, di Stasiun Pasar Senen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun