Sudah menjadi kodratnya, bahwa kehidupan ini terus beputar. Setiap masa menghadirkan kebaruan, dan manusia dituntut terus menyesuaikan. Kalau enggan beradaptasi, risikonya , ya ketinggalan jaman.
Termasuk era digital saat ini, nyaris semua hal berkembang sebegitu pesat. setiap manusia terkoneksi satu dengan lain, bahkan dengan teman- teman lawas. Bagi generasi X sperti saya, masa sekarang benar-benar luar biasa. Internet, youtube, medsos, telah membukakan banyak hal.
Acara televisi tahun 80-an, kini kembali bisa ditonton ulang. Saya sangat baper, bisa melihat lagi film boneka si Unyil---tayang waktu saya SD. Acara musik Aneka Ria Safarai dan Selekta Pop, dengan lagu ngetop di masa itu.
Pertemanan hari ini seperti berputar ke belakang, saya bisa menemui teman semasa SD sampai SMA. Meski secara fisik tak bertatap muka, karena terkendala jarak dan ruang. Kami teman jadul, bisa bersua di medsos dan di group percakapan online.
Teman semasa SMA saya, ada yang berlayar menjelajahi banyak negara di dunia. Teman SD menjadi saudagar kaya, semasa kecil tidak pernah juara kelas. Sungguh, takdir kehidupan sangatlah unik.
Saya sendiri, entahlah bagaimana di mata teman atau orang lain. Yang pasti kehidupan telah menempa diri ini, dengan aneka masalah yang membuat banyak berubah. DI usia yang tidak muda ini, saya malas mengomentari sesuatu di medsos.
Fokus saya adalah, bagaimana terus mengembangkan diri. Agar tetap survive meski banyak yang baru, mau tak mau musti beradaptasi. Meski tertatih- tatih, meski terseok-seok, saya berusaha sebisanya semampunya.
Karena kehidupan ini dimamis, maka teruslah bergerak
-------
"Hati hati, dengan konten atau status di media sosial,"
Nasehat atau warning di atas, rasanya sangat benar adanya. Banyak kejadian tak enak kita dapati, akibat dari konten atau status di medsos. Misalnya baru-baru ini, ada karyawan BUMN dipecat dengan tidak hormat. Akibat konten nyinyirnya, pada karyawan dengan status honorer. Video ejekan itu viral, mengandung unsur merendahkan orang lain.