Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Libatkan Istrimu di Segala Urusanmu

27 Januari 2025   21:22 Diperbarui: 28 Januari 2025   17:23 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana sungkem- (Dokumentasi Pribadi)

Di bahasa jawa halus, kata ganti istri adalah "garwo" alias sigaran nyowo atau belahan jiwa/separuh nyawa. Sedemikian mulia peran istri, sampai diibaratkan separuh nyawanya suami. Namanya juga nyawa atau ruh, maka keberadaannya sangat vital di kehidupan.

Idealnya, suami istri harus saling melengkapi. Bergandengan tak puas mengilmui diri, bertumbuh bersama dalam segala hal. Tentu besar harapan, bisa langgeng dan hanya maut memisahkan. Semoga, terkabulkan sehidup sesurga-- aamiin.

Sebagai muslim, saya mengamini soal pembagian tugas dan peran di rumah tangga. Suami istri ibarat satu kesatuan, saling menguatkan tak terpisahkan. Masing-masing memiliki peran pentingnya, tidak ada salah satu lebih unggul dibandingkan yang lain.

Maka -- entah suami entah istri-- jangan pernah merasa, paling lelah dan paling berjuang Klik SINI. Bahwa setiap tugas dan peran, punya titik kelelahan dan daya juang dengan versinya sendiri. Jangan diperbandingkan, agar tidak menjadi konflik.

Wabil khusus suami, jangan merasa paling berkuasa. Sebagai qowwam (pemimpin), tugas dan tanggung jawabnya memang besar. Secara kasat mata, fisik suami lebih perkasa dan keputusannya berpengaruh.

Tetapi please, ada part yang tetap memerlukan peran serta istri. Baik dalam mengambil keputusan, terutama yang membutuhkan insting perempuan.

So, libatkan istrimu disegala urusanmu.

-----

Dari sudut pandang suami, saya mengakui seratus persen. Soal pencarian nafkah adalah tugas yang tidak mudah. Peran kepala keluarga, yang menuntut kerja keras banting tulang peras keringat. Para ayah rela, rela kepala jadi kaki kaki jadi kepala.

Berat memang, tapi ayah musti berusaha menjalani amanah dahsyat tersebut. Menjadikan tugas mencari nafkah, sebagai medan juang untuk jihad fisabilillah. Kalau sudah mengumpamakan jihad, maka nafkah dibawa musti halal dan thayib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun