Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pernah Terpikir Mengapa Tuhan Menjodohkan?

28 Desember 2024   17:51 Diperbarui: 28 Desember 2024   21:22 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mempelai laki laki hendak ijab kabul - dokpri 

Kompasianer, saya yakin pasti sepakat. Bahwa disamping keunikan, setiap orang -- dijamin-- pasti punya kekurangan. Kalaupun seseorang kelihatannya perfect, karena memang demikian musti ditampilkan di publik.

Yap, tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi. Kecuali Kanjeng Nabi Muhammad SAW, manusia pilihan teladan umat sepanjang jaman. Kita manusia biasa, sangat mungkin punya sedikit kebaikan dan lebih banyak dosa.

Namun ijinkan, saya mengucapkan selamat untuk ke-keren-an kalian. Sudah bertahan sejauh ini, meski badai ujian kehidupan menerpa silih berganti. Bagi saya sanggup bertahan, adalah sebuah pencapaian.

Siapapun tanpa terkecuali, digariskan jalan takdir untuk ditempuh. Ada saat jatuh yang menggantikan kejayaan, ada saat senang setelah masa sedih. Semua keadaan dipergilirkan, agar setiap orang mau belajar. Bahwa ujian setiap orang tidaklah sama, semesta telah menetapkan ukurannya.

Terkhusus yang menikah dan terus bertahan, kalian sungguh luar biasa. Tinggal seatap dan berbagi ide atau gagasan, dengan seseorang tentu butuh effort yang sangat besar. Apalagi seseorang, yang masing-masing sudah tahu baik buruk sampai aibnya sekalipun.

Membutuhkan upaya penerimaan yang besar, butuh berdamai dengan keadaan, sangat perlu skill untuk mengelola ego. Mempertahankan pernikahan untuk alasan apapun, harus dibarengi upaya yang luar biasa.

----

Kompasianer, kalau dipikir-pikir relasi suami istri sangatlah unik. Bermula dua orang tak kenal, sebelumnya sendiri- sendiri menuruti ego-nya. Kemudian bertemu, dengan sadar mengikatkan diri pada tali pernikahan.

Haqul yakin, pasti sadar bahwa tantangan menikah tidaklah ringan. Seiring berjalannya waktu, masing-masing belajar mencerna keadaan dan kenyataan. Besar kemungkinan, ada fase terkaget-kaget.

Mendapati pasangan, dengan karakter kurang menyenangkan. Pun, pasangan mau tak mau dituntut ngertiin diri. Maka masa-masa adaptasi yang njlimet itu, tetap harus dilewati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun