Kalau ke Semarang, jangan dilewatkan berkunjung ke Lawang Sewu. Bangunan ini sangat ikonik, dan diidentikkan dengan hal-hal mistis.
Saya merasa beruntung, bersama teman-teman komunitas konten kreator. Berkunjung ke Lawang Sewu, dari langit sendu sampai berubah gelap. Menyusuri jejak perjalanan, gedung Lawang Sewu dari masa ke masa.
Dan ada area yang lumayan bikin merinding, ketika kami diajak ke ruang bawah tanah. Ruangan tempat pipa aliran air, untuk memenuhi kebutuhan seluruh gedung.
Ada ruang-ruang cekung --Â di bawah tanah--, sempat viral setelah dijadikan lokasi shoting acara horor televisi. Masyarakat mengaitkan pada dunia mistis, yang masih simpang siur kebenarannya.
----
Mendengar Lawang Sewu, bagi saya bukan nama yang asing. Jujurly, justru saya merasakan sensasi yang unik. Yaitu muncul perasaan seram, tetapi bersamaan di benak ada rasa penasaran. Maka ketika komunitas punya agenda ke Lawang Sewu, kami cukup antusias.
Sekira jam empat sore, kami menginjakan kaki di pelataran lawang sewu. Suasana hujan deras, sehingga banyak pengunjung tertahan di dalam.
Cukuplah melihat pemandangan ini, menjadi bukti bahwa daya tarik lawang sewu sangatlah kuat. Wisatawan dari berbagai usia, saya melihat didominasi remaja. Saya kerap berpapasan, dengan anak seumuran anak saya.
Lawang Sewu yang dibangun tahun 1904 -- 1907, mula-mula adalah kantor perusahaan kereta api swasta di masa penjajahan Belanda. Setelah penjajah menyerah kalah, maka peruntukan gedung ini berganti-ganti.
Kompasianer's, yang berkunjung ke Lawang Sewu dan penasaran. Pengin tahu sejarah detil penggunan gedung, di sini ada ruang imersif. Kita bisa menyaksikan film, yang dipantulkan dinding sebagai media layar.