Masa-masa paceklik, mengantar saya pada kemenyesalan. Ingat perkataan yang menyinggung saudara sendiri, sikap mengecilkan teman sekantor. Pernah meremehkan tetangga, yang usulannya sangat biasa.
Dan seterusnya dan seterusnya, seketika saya ingin menebusnya. Meminta maaf, meminta ridho untuk memaafkan saya.Â
Ya, senang berlebihan bisa mengeraskan hati, dan kesedihanlah yang melembutkan.
Masa sengsaranya seorang ayah, semoga menjadi ajang introspeksi diri. Sangat mungkin, banyak kesalahan masa lalu pernah diperbuat ayah.Â
Sehingga sengsara hari ini, menjadi kesempatan membersihkan hati. Sehingga di hari-hari ke depan, yang ayah usahakan menjadi berkah untuk dibawa pulang. Menjadi persembahan terbaik, untuk anak istri tersayang.
Masa sengsara memang ada, tapi teruslah ayah berusaha. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H