Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Jangan Teruskan Guyonan Tidak Lucu Itu!

15 Oktober 2024   14:30 Diperbarui: 17 Oktober 2024   11:32 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bagian dari bapack-bapack, saya lumayan apal bahan guyonan diceletukan. Saat ngariung bareng tetangga, bahan guyonan kami masih terbilang agak jaim. Kami hanya sesekali kumpul, biasanya saat kerja bakti di hari minggu pagi.

Dengan Pak RT atau pengurus lingkungan yang lain, tema guyonan seputar kejadian di sekitar. Atau kalaupun ada tema lain, biasanya membahas kejadian di wilayah sebelah. Kami yang saling mengenal, mulai suami istri hingga anak-anak, tentu sangat menjaga sikap dan ucapan.

Bahan guyonan ala bapack-bapack akan lebih lepas, ketika berkumpul di pertemanan yang satu sirkel. Misalnya di pertemanan pekerjaan, pertemanan komunitas, pertemanan di pengajian, yang notabene tinggalnya berjauhan.

Perkumpulan yang dibentuk, berdasarkan kesamaan hobi dan kesenangan. Masing-masing tinggal di lokasi berjauhan, tidak mengenal keluarga setiap anggotanya. Tema guyonan lebih cair, tak enggan saling ledek-ledekan.

Ledekan yang lazim pada bapack-bapack, adalah soal nambah istri. Jujurly, saya kurang setuju tema ini. Karena soal yang sensitive tersebut, berpotensi melukai istri. Meski saat guyonan berlangsung, istri tidak ada di dekat kita.

------

Poligami atau beristri lebih dari satu, tidak ada larangan di agama islam. Namun ada syarat menyertai, yang sangat mungkin tidak sembarang orang menyanggupi. Apalagi orang dengan ilmu cetek (macam saya), saran saya sebaiknya tidak usah mencoba-coba.

Syarat berat bagi pelaku poligami, adalah --suami -- berlaku adil pada setiap istri. Kalimat adil sifatnya abstrak, sangat sulit diterjemahkan karena menyangkut perasaan. Apalagi perasaan perempuan, yang sangat sensitive ketika merasa diduakan.

Kanjeng Nabi Muhammad SAW, tauladan umat sepanjang jaman. Selama beristrikan Khadijah menganut monogami, menikah lagi sepeninggal istri dicintai. Banyak pertimbangan Rasulullah, menikah yang kedua kemudian poligami.

Rasul menikahi janda korban perang, bahkan perempuan dengan usia sepuh. Keputusan berpoligami, untuk kepentingan agama dan kebaikan umat. Sikap Rasulullah sangat relate, dicontoh dan diterapkan hingga masa kekinian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun