Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ketika Wanita Maskulin Menikah dengan Cowok Feminin

6 Oktober 2024   10:24 Diperbarui: 6 Oktober 2024   12:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar; dokumentasi pribadi

Ini istri gw, dia wanita maskulin. Sedangkan gw adalah cowok feminin. Kami dibesarkan dengan cara asuh yang berbeda. Istri gw adalah anak perempuan pertema, terbiasa ngurus apa-apa sendiri, terbiasa mimpin adik-adiknya. Dan terbiasa ambil keputusan sendiri. Sementara gw adalah anak laki-laki bungsu. (akun @love***ch.**)

Mungkin sebagian Kompasianer's, masih awam istilah wanita maskulin dan cowok feminin. Jujurly, saya juga belum terlalu familiar. Sampai mendapati sebuah konten di instagram, yang membahas masalah ini.

Awalnya saya menyangka, wanita maskulin adalah tomboy, cowok feminin identik gemulai. Tetapi persepsi itu salah besar, konteks ini sama sekali tidak ada kaitan dengan hal tersebut. Bahwa maskulin dan feminin pada bahasan ini, adalah soal dominasi bersikap.

Setelah mencerna isi konten tersebut, saya mengidentifikasi diri dan menyimpulkan. Bahwa setiap orang, sejatinya memiliki sisi maskulin dan feminin sekaligus. Kedua sikap tersebut sama penting, mempunyai peran yang krusial di saat yang tepat.

Misalnya lelaki berlaku lemah lembut pada pasangan, nrimo dan mengalah di moment tertentu. Atau perempuan tegas pada pengecut, melawan orang yang berniat mencelakai. Dan seterusnya dan seterusnya.

Suami dengan istri maskulin, pun istri dengan suami feminin. Butuh ilmu untuk menyikapi, agar sebuah pernikahan berjalan dengan baik. Butuh pengertian dan saling menghargai, agar rumah tangga bisa balance.

-----

Dulu saya punya teman kantor (perempuan), yang menurut saya sangat maskulin. Sikap keras kepalanya menonjol, kalau berdebat tidak mau dikalahkan. Dengan jabatan beliau sebagai manager, membuat saya tidak berani sembarangan berkata dan bersikap.

Di usia yang kepala tiga, kendaraan roda empat dan sebuat rumah di Karawaci sudah dimiliki. Dari cara berinteraksi dengan saya, perempuan ini sangat-sangat mandiri. Mungkin karena sikap itulah, banyak laki-laki jadi minder sebelum mendekati.

Masih tentang teman lama, saya kembali temui saat reuni SMA. Teman yang dulu pernah sekelas, bangku tempat duduk kami depan belakang. Anaknya pendiam sekaligus pemalu, tetapi otaknya cukup encer. Setelah lama berteman dan tahu istilah laki-laki fiminin, sepertinya teman lama ini masuk kategori tersebut.

Menurut saya tidak ada yang salah, dengan cowok feminim ataupun wanita maskulin. Karena banyak faktor, yang membentuk sikap dan sifat seseorang. Baik sikap feminin atau maskulin, keduanya memiliki kekuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun