Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Sekecil Apapun Rencanamu Beritahu Istrimu

25 September 2024   12:00 Diperbarui: 26 September 2024   18:00 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekecil apapun rencanamu beritahu istrimu. Ceritakan pada istri, mintalah pendapatnya dan libatkan ia di dalamnya. Sebab, istri adalah sosok tak sedarah denganmu tapi ia sosok paling siap berdiri di sampingmu dalam keadaan apapun. @penyejukhati

Pernah suatu waktu, timeline medsos saya muncul sebuah thread. Menilik sekilas isi cuitannya, saya punya dua perkiraan. Bahwa pembuatnya belum menikah, di usia (standar umum) pantas menikah. Atau sudah menikah, tetapi berpisah dengan pasangannya.

Tetapi entahlah, saya lebih condong pada perkiraan pertama. Apalagi setelah melihat profil, membaca beberapa tweet-nya. Secara penampilan fisik menarik, bisa dibilang good looking.

Di kepala thread ada cuitan, "pendam dan kita atasi semua sendiri"- . Kemudian menyertakan video, merekam suasana Jakarta di malam hari (di sekitaran bundaran HI). Di badan video ada tulisan, "pendam semuanya, peluk sendiri lukanya, habiskan air matanya, cukup diri sendiri yang tau berisik riuhnya isi kepala".

Thread ini mendapat banyak reply, dari akun-akun yang tertarik ikut membahas. Ada sebagian menyetujui, sebagian juga menyangkal terjadi percakapan tweet.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Yang setuju, kebanyakan yang pernah merasakan dikhianati. Setelah cerita ke orang lain, ternyata malah disebarkan. Dan yang tidak setuju ikut berkomentar, bahwa masalah yang dipendam sendiri bisa membuat stres dan berpotensi sakit ini dan itu.

Saya yang menyimak, seketika ada ide yang terpantik di kepala. Seketika itu, saya merasakan hikmah dari syariat menikah. Betapa anjuran dan tauladan Kanjeng Nabi soal menikah, sangat menjadi solusi kehidupan.

Tangkapan layar- Dokumentasi Pribadi
Tangkapan layar- Dokumentasi Pribadi

Sampai-sampai, suami diibaratkan pakaian istri dan istri ibarat pakaian suami. Keberadaan masing-masing, saling melengkapi dan menutupi (aib masing-masing).

Suami yang penat bekerja di luaran, mendapatkan penghiburan istri saat di rumah. Pun istri yang jenuh dengan pekerjaan di rumah, mendapatkan support suami. Kehadiran anak-anak, menjadi kebahagiaan pasangan suami istri. Dan seterusnya.

Saya ikut nimbrung sedikit, me-reply kepala thread dengan cuitan tentang hikmah pernikahan. Suami dan atau istri, bisa cerita apapun yang dialami. Susah senangnya, sedih bahagianya, pun cerita hal-hal yang remeh temeh di keseharian.

Mungkin, seketika itu tak menemukan solusi. Tetapi setidaknya, beban di benak terkeluarkan, sesak di dada tersalurkan. Karena manusia mahkluk sosial, butuh orang lain. Bahkan hubungan lebih personal dan intim, adalah fitrah-nya manusia.

Sekecil Apapun Rencanamu Beritahu Istrimu

Tangkapan layar- Dokumentasi Pribadi
Tangkapan layar- Dokumentasi Pribadi

Kompasianer yang sudah menikah pasti merasakan, betapa ujian pernikahan sangat di luar perkiraan. Mulai ujian kesedihan, ujian kesenangan, ujian kesehatan, ujian ekonomi, dan banyak ujian lainnya. Kalau tak pandai pandai menjaga pikiran agar tetap waras, bisa-bisa give up di tengah jalan.

Tetapi di balik semua ketidakenakan (ujian pernikahan) itu, betapa banyak rahasia dan kebaikan yang bisa diraih. Asalkan suami istri terus bersama belajar, meniti dan menyelesaikan masalah demi masalah.

Adalah keteguhan mental, kekayaan sudut pandang dalam berpikir, tidak mudah berprasangka dan menilai sesuatu, ujungnya menjadi manusia yang arif.

Dari ujian demi ujian (di pernikahan) juga, menumbuhkan rasa empati yang tinggi. Tidak mudah menghakimi orang lain, meski secara kasat mata tampak salah. Memiliki ruang tenggang rasa yang longgar, buah dari pengalaman hidup telah dilakoni.

------

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Dan komunikasi dua arah adalah kunci sangat penting. Agar hubungan suami istri, tetap terjaga dan terawat.

Saya sangat sepakat, suami musti cerita apapun ke istri (dan sebaliknya). Mulai dari rencana kecil sampai serius, mulai pengalaman sepele hingga mengesankan. Pasangan adalah orang yang punya hak, merasakan apa yang kita rasakan. Ya, meski istri tidak punya hubungan darah. Tetapi berkat ijab-mu, istri menjadi sosok yang siap berdiri di samping suami. 

Lebih-lebih suami yang berada pada kesibukan padat, dengan istri yang (memilih menjadi) ibu rumah tangga. Sungguh, jangan pernah suami meremehkan peran istri.

Mungkin yang tampak di mata kita, istri tidak punya penghasilan dan sangat tergantung suaminya. Tetapi sangat mungkin, kelancaran usaha suami berkat doa istri. Suami dan atau istri, masing-masing telah dibagi peran dan tugasnya sendiri-sendiri. Tak elok, salah satu merasa lebih unggul.

Istri adalah sepenuhnya tanggung jawab suami, suami wajib menafkahi istri. Dan sangat wajar, kalau istri bergantung pada suami. Demikian, sunatullah telah mengatur. Kita ini hamba, tugasnya menjalani syariat sebaik-baiknya.

Dan sekecil apapun rencanamu, beritahu istrimu. So, jangan sepelekan istri.

- Semoga bermanfaat-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun