Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Semestinya Ayah yang Menyayangi Anaknya

26 Agustus 2024   17:39 Diperbarui: 26 Agustus 2024   18:07 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lazimnya Kehidupan seorang laki-laki, akan berubah setelah menikah. Perhatian dan prioritas hidupnya bergeser, yaitu kepada istri yang dicintai. Kemudian setelah punya anak, sebagian prioritas itu bergeser lagi ke buah hati.

Eit's, tapi jangan sampai sayangnya ke istri hilang ya-he he he.

Skenario kehidupan ini, berlangsung dengan sebegitu dahsyat dan ajaibnya. Banyak kejadian dan atau kondisi, terjadi di luar bayangan. Lelaki yang menjadi kepala keluarga, otomatis akan mencurahkan seluruh perhatian untuk anak dan istri.  Bahkan diri sendiri, rela dinomor sekiankan.

Demikian semestinya ayah menyayangi anaknya, akan mengemban amanah semampunya. Dan itulah, yang dinamakan naluri keayahan.

--------

"es cendolnya buat kamu dan masmu saja," bisik ayah.

"trus bapak bagaimana?" tanya saya

"gigi bapak sakit" masih sambil berbisik

Saya masih bisa mengingat dengan jelas, kejadian semasa kecil dulu. Di hari kedua lebaran, saya dan kakak diajak ayah keliling ke rumah saudara. Mula-mula ke rumah saudara dekat, yang kami kenal dengan baik. Kemudian sekalian mampir, ke beberapa saudara jauh.

Ada satu rumah di pinggir kota kecil, saya dan kakak baru sekali mendatangi. Konon rumahnya kakak, dari (alm) suaminya bude (kakak dari kakak ipar ayah). Kami berdua sangat canggung, pun ayah juga tidak terlalu dekat.

Dari cerita sekilas, di rumah tersebut baru selesai kumpul keluarga. Sambil beranjak ke belakang, tuan rumah mempersilakan kami meminum es cendol di meja.  Bude tidak terlalu ngeh,  kalau es cendol tinggal dua gelas sementara kami bertiga.

Pemilik rumah baru sadar, setelah keluar dan duduk lagi. Ketika hendak disiapkan gelas ketiga, ayah menolak dengan alasan giginya ngilu.

sumber gambar ; dokpri
sumber gambar ; dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun