Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Ketika Menikah adalah Belajar Selesai dengan Diri Sendiri

9 Agustus 2024   22:33 Diperbarui: 10 Agustus 2024   06:50 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer's, tantangan menjadi orangtua itu sungguh luar biasa. Saking luar biasanya, susah untuk digambarkan dengan kata-kata. Hanya bisa dirasakan dan diaminkan, oleh orang yang sudah merasakan atau mengalami sendiri (menjadi orangtua).

Bayangkan, bagaimana ada yang mudah?

Ketika mendapati ayah rela lapar, asalkan anak istrinya bisa makan dan kenyang. Ada ibu yang rela berpeluh keringat, demi anak-anaknya bisa menempuh pendidikan. Dan masih sangat banyak kisah di sekitar kita, tentang pengorbanan orangtua untuk anak-anak.

Menikah kemudian memiliki keturunan, adalah terbukanya pintu perjuangan yang panjang. Sebagai cara kehidupan, mengajari manusia untuk selesai dengan diri sendiri.

Saya telah mengalami sendiri, bahwa menjadi suami kemudian ayah. Adalah proses yang luar biasa ajaibnya, bahkan sama sekali tak pernah terbersit di benak ini.

Sungguh penuh challenging, tapi mau tak mau musti dihadapi dan diselesaikan. Tetapi di kemudian hari, ada sensasi bahagia yang sangat unik.

-----

Kalau saya renungi secara mendalam, kehidupan ini menyuguhkan hal unik dengan seunik-uniknya. Menyelenggarakan syariat menikah, yang dengan senang hati ditunaikan si manusia. Padahal nyata-nyata di kehidupan pernikahan, ada banyak tantangan tak ringan tersaji di depan mata.

Amanah suami menafkahi istri (dan anak-anak), bukanlah perkara yang ringan. Tugas suami istri beradaptasi satu dengan lain, tentu bukanlah hal yang sepele. Bahwa besar kemungkinan terjadi konflik suami istri terjadi, akibat persinggungan ego.

Tetapi manusia dengan suka cita, bersedia mengikat janji suci menjalani pernikahan. Bersedia melampaui onak duri di pernikahan, melewati batu ujian yang ada di hadapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun