Dimsum dan sejenisnya, adalah camilan yang saya gemari. Praktis untuk disantap, di perut ngenyangin dan yang penting rasanya endus. Bagi yang sedang diet, dimsum, sie mai, mini pao, hakau, dan sejenisnya sangat rekomended dikonsumsi. Â Pasalnya diolah dengan cara direbus, bisa menggantikan makanan berat.
Akhir pekan lalu, saya berkesempatan berkunjung ke pabrik dimsum di Serua Indah Ciputat. Namanya Handsum Dimsum, nama yang terinsipirasi dari olahan buatan tangan. Karena dimsum di pabrikan ini, diolah oleh chef eks restoran bintang lima.
Usaha rumahan yang berdiri hampir dua tahun, ternyata mendapat sambutan yang baik. Dengan pangsa pasar B2B (bussines to bussines), telah menyuplai outlet minuman ternama di Jabodetabek. Selain itu juga menyuplay caffee, pun lapak yang biasanya di depan mini market.
Tak tanggung-tanggung, sebaran pemasarannya kini sudah meluas. Yaitu menjangkau beberapa kota besar di Pula Jawa, seperti Surabaya, Malang, Semarang, Serang, dan sebagaian kota di Kalimantan.
Citarasa signaturenya terpertahankan, asli olahan chef restorang bintang lima. Jadi jangan kaget, kalau ingridient dimsumnya tak jauh beda. Oya, terhitung sejak dua bulan lalu, di lokasi yang sama Hansum Dimsum membuat caffe.
Menu andalan adalah dimsum, siew mai ayam, siew mai rumput laut, siew mai udang, hakau pangsit rebu sauce pedas, tim pangsit udang jamur, Â pangsit udang dan steam ceker. Di varian steam pao, ada pao ayam panggang, pao telur asin, pao wijen hitam, pao cokelat, pao pandan dan pau talas.
Seperti caffee pada umumnya, ada menu makanan berat. Yaitu nasi goreng dengan aneka variannya, dan mie yang diolah dengan direbus atau digoreng.
Keseruan, bekunjung dan melihat proses pembuatan dimsum, saya kreasikan di video pendek berikut ini. Yuk, mampir ke videonya dan ke Caffeenya juga tentunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H