Adalah komitmen yang diikrarkan, ketika prosesi ijab kabul tengah dilangsungkan. Bahwa suami menafkahi istri, melindungi, menjaga dan menyayangi keluarga. Bahwa istri akan berbakti pada suami, menemani dan mendukung dalam segala suka dan duka.
Masa masa pernikahan di usia belasan, bisa menjadi masa-masa pembuktian ikrar di hari pernikahan. Mengingat jatuh bangunnya, senang sedihnya, sudah atau sedang dipergilirkan. Mengingat telah banyak peristiwa dilewati bersama, tetapi kebersamaan menjadi pilihan.
----
Pernikahan itu cuma butuh sedikit cinta
Sisanya komunikasi, kompromi
Dan yang pasti adalah
Mengesampingkan ego dan gengsi
Karena menikah itu 10% cinta, 90% nya lagi teman
Teman cerita, teman keluh kesah,
Teman jalan, teman nonton film,
Teman makan, teman ngopi,
Sama sama urus dan jaga anak,
Yang selalu ada saat kita sedih dan selalu memeluk kita
Disaat senang syka maipun duka
Itulah cinta
Di era gempuran
"Seumur hidup itu terlalu lama"
Tapi yang harus kita ingat adalah
"kita yang memulai untuk memilih seumur hidup"
@istri*****
Kesempatan manusia hidup hanya sekali, melewati hari ke hari juga hanya sekali. Apa yang dihadapi di hari ini, tidak akan terulang seumur hidup.
Pun dalam berumah tangga, apa yang terjadi hari ini tak terulang lagi dalam keadaan yang sama. Bertahan dalam komitmen pernikahan, akan menjadi tantangan bagi suami istri. Meski demikian, akan ada balasan yang setimpal. Meskipun hal tersebut, bukanlah hal yang mudah dijalankan.
Ya, pernikahan cuma butuh sedikit cinta, sisanya teman. -- semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H