Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Bahkan Bertahan Saja Sudah Cukup

10 Januari 2024   11:36 Diperbarui: 13 Januari 2024   12:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya meyakini, kehidupan memiliki mekanisme yang sangat detil dan jeli. Bahwa semua kejadian, berjalan selaras dengan sunatullah. Dan Sang khaliq tak akan mengingkari, dengan apa yang telah ditetapkan-NYA sendiri.

Tinggal manusianya, terus membenahi diri dan terus berbaik sangka. Mengakui diri sebagai sosok lemah, bahkan tiada daya upaya. Semoga keadaan sempit, semakin mendekatkan diri pada hal-hal baik.

Bahkan Bertahan Saja Sudah Cukup

"Ketika hidup terasa berat, yang perlu kita lakukan hanyalah bertahan. Iya, bertahan saja. Sampai ketika melihat ke belakang, masalah tersebut sudah kita lewati berbulan-bulan" Panji Pragiwaksono

Pagi ini saya scrolling medsos, dan mendapati video yang menginsipirasi tulisan ini. Quote menarik dari pesohor Panji Pragiwagsono, yang sangat relate dengan keseharian.

Bahwa ada satu kondisi, ketika (rasanya) segala cara dan tenaga sudah dikerahkan. Tetapi nyatanya, hasilnya tidak seperti yang diinginkan. Kegagalan seolah selalu berpihak, padahal sekuat upaya sudah diupayakan.

Dalam keadaan demikian, saya seperti berada di titik nadir. Titik yang benar-benar menguji pertahanan diri, seolah ada bisikan untuk menyerah dan kalah. Saya memilih diam dan bertahan, seperti quote yang disampaikan Panji di atas.

-----

dokpri
dokpri

Setiap manusia, telah dibentangkan jalannya sendiri-sendiri. Setiap jalan pasti unik, terjal berliku ada kalanya menurun dan lancar. Sangat mungkin, jalan itu akan bersinggungan dengan orang lain.

Manusia dengan segala kekurangnnya, akan disampaikan pada titik keberserahan. Titik yang membuka pintu kesadaran, bahwa manusia sangat kecil di hadapan Dzat yang Maha Tinggi. Akan menjadi moment pencerahan, bagi orang yang sedemikian rupa menyiapkan diri.

Ya, tidak ada yang sia-sia, dalam kasih penciptaan-NYA. Bahwa semua pergiliran keadaan, demi kebaikan manusia itu sendiri. Agar fitrah kemanusiaannya terjaga, agar berproses menjadi sebaik-baik manusia. Manusia dengan tugas kekhalifahan yang mulia, diamanahi tugas memakmurkan semesta.

Maka ketika kesempitan sedang mendera, sementara segala upaya telah dikerahkan. Ada saat, bahkan bertahan saja itu cukup. -- semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun