Entah, sudah berapa artikel. Saya membahas yang khas di Kompasiana. Salah satunya adalah suasana guyub dan kekeluargaan, yang saya rasakan dari kali pertama menulis di tahun 2014.
Ketika itu ikut acara bedah Komik, di Gramedia Pondok Indah Mall. Saya yang newbe, langsung saja berbaur dan ngobrol. Hanya beberapa wajah saya ingat, dan masih aktif sampai sekarang.
Kompasiana Nangkring selanjutnya, saya ikuti di kantor Kemen PUPR di Kebayoran Baru. Saya makin giat berkenalan, dengan Kompasianer yang hadir kala itu. Kegiatan yang sungguh mengesankan, saya mulai kenal satu dua kompasianer dan admin.
Pulang dari Nangkring di Kemen PUPR, saya membawa banyak tentengan. Hadiah  menang kuis, pun undian doorprize. Serunya masa itu, ada lomba live tweet dan hadiahnya handphone. Sepulang dari acara, artikel ulasan tentang kegiatan dilombakan.
Kompasianer's masa itu, kerap disuguhi kegiatan offline oleh Kompasiana. Selain Nangkring ada Visit Kompasiana, ada Unboxing, Writingshop, dan masih banyak kegiatan menarik lainnya. Dalam seminggu, nyaris tak pernah absen Kompasiana berkegiatan.
Dan dari acara ke acara, rasa guyub itu selalu mengemuka dan semakin erat. Bertemu, berkumpul, ngobrol, nyeletuk ini itu, menemukan ide-ide baru. Di antaranya tercetus ide membuat komunitas, (seingat saya di awal) penulis kuliner dan pecinta film.
Tahun 2014 saya menggawangi KOMiK, Kompasianer's Movie Entusiast Klub. KOMiK lahir, berdekatan dengan KPK (Kompasianer Penggila Kuliner), Click, Ladiesiana, dan beberapa komunitas lain. Saya lumayan sering mengawal nobar, sekaligus meet n great atau gala premiere.
Event komunitas-pun menjadi sarana, untuk sekalian kumpul dan ngobrol. Alhasil, kami semakin akrab dan dekat.
-----
Entah apa sebab, tahun 2019-an acara Nangkring mulai jarang. Apalagi saat pandemi, kegiatan offline berkurang sangat drastis. Sesama Kompasianer terhubung di group WA, menjalin komunikasi via online saja. Kami pengurus Komunitas memutar otak, bekreasi dengan aneka kegiatan online.Â