Kalau dipikir-pikir dan dirasa, hidup ini sedemikian unik dan dinamisnya. Bahwa tidak ada manusia yang lepas dari uji dan coba, semua demi kebaikan manusia itu sendiri. Ada yang diuji dengan kesempitan, di lain waktu diuji dengan kelapangan. Semua ujian tujuannya sama, yaitu demi mengukur kualitas manusia itu sendiri.
Setiap waktu yang dilalui, setiap orang bakalan bergulat dengan masalahnya sendiri- sendiri. Karena demikian fitrah kehidupan yang berlaku, tempatnya masalah dan (tentunya disediakan) jalan keluar. Masalahlah yang akan memroses setiap orang, tergantung bagaimana manusia menyikapi.
Kadar masalah, akan seiring dengan perjalanan usia si manusia. Lazimnya menyesuaikan kapasitas orang tersebut, menyesuaikan tingkat kepahaman masing-masing orang. Demikian janji Alloh, bahwa Alloh tidak menguji melebihi kekuatan hamba-NYA.
Misalnya dulu jaman masih sekolah, masalah kita tidak lepas dari pelajaran sekolah. Berantem dengan teman, saling mengejek dan semacamnya. Setelah kuliah dan merantau, masalah soal irit biaya hidup. Memutar otak mengelola dana, agar bertahan sampai akhir bulan dan kiriman orangtua datang.
Kemudian memasuki dunia kerja, masalah dijalani adalah tentang pekerjaan atau partner kerja. Dan setelah berumah tangga, masalah dihadapi semakin kompleks dan dinamis. Memikirkan uang membayarar listrik, membayar uang sekolah anak, iuran lingkungan, dan seterusnya.
Ujian orang dewasa (kepala keluarga) bisa dibilang lebih kompleks, karena ada amanah dan tanggung jawab menafkahi anak dan istri. Musti menekan ego pribadi, mengutamakan kepentingan anggota keluarga.
Sebagai orang yang beriman, ada pegangan agama dengan kitab suci-nya. Bahwa tidak ada yang sia-sia, untuk setiap masalah yang dihadapi. Bahwa semua syariat (dari ilmu yang saya ketahui) untuk dijalankan, tidak semua untuk dipertanyakan.
Ketika kita menjalankan syariat dengan sungguh, niscaya akan dipertemukan dengan pemahaman baru tentang hidup ini. Sehingga manusia bisa menemukan diri sendiri, sebagai pribadi yang lebih bijak dan dewasa. Â
Janganlah Berkecil Hati, Kita Manusia (Ditakdirkan) Kuat
Saya yakin setiap orang akan tiba masanya, berada di fase ujian yang (bisa jadi) challenge. Entah berupa kesempitan materi, atau kesulitan akses, atau minimnya kesempatan untuk berkarya, atau menghadapi problem motherless atau fatherless, dan sebagainya dan sebagainya.