Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Makam Soe Hok Gie di Petojo Jakarta Pusat

13 Juli 2023   08:10 Diperbarui: 13 Juli 2023   08:16 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Komunitas Jalan Terus

Seumur-umur merantau di Jakarta (tahun ini terhitung 21 tahun), baru kali pertama saya berkunjung ke Museum Prasasti di Petojo Jakarta Pusat. Pasalnya saya terbilang jarang, punya urusan di daerah ini. Meski sebenarnya juga tidak terlalu asing, karena pernah sekadar lewat dan sekilas saja.

Maka ketika ada kegiatan museum hopping, kemudian mengajak konten kreator bergabung. Tanpa pikir panjang, saya mengiyakan undangan tersebut. Rasanya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, apalagi setelah membaca itinerarynya.

Perjalanan kami dimulai, dari titik kumpul di taman stasiun MRT Dukuh Atas. Kemudian naik bus wisata, mengitari bundaran Hotel Indonesia. Rombongan berhenti di pemberhentian bus di Plaza Indonesia, lanjut dengan bus Transjakarta turun di Halte museum Nasional.

Kegiatan muesum hopping, dimulai dari Museum Nasional atau akrab disebut Museum Gajah. Masuk ke ruang ImersiFa, jalan sebentar keliling museum. Tapi di artikel ini, saya tidak mengulas kegiatan di Museum ini.

Dari Museum Nasional kami jalan kaki, menempuh sekitar 1,2 KM ke Museum Prasasti. Adalah cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda, di Jl Tanah Abang I Jakarta Pusat. Museum seluas 1,2 ha ini, lokasinya bersebelahan dengan Kantor Walikota Jakarta Pusat.

Muesum ini menampilkan koleksi nisan, mengingat jenasahnya sudah dipindahkan. Dihimpun berbagai prasasti, yaitu nisan tokoh semasa kolonial, Inggris dan Hindia Belanda. Seperti A.V. Michiels, tokoh militer Belnda di perang buleleng. Dr. H.F. Roll, pendiri stovia atau sekolah kedokteran pertama di jaman Belanda. Kemudian Olivia Mariane Rafles, Miss Robet, dan masih banyak yang lainnya.

Ada satu nisan yang merebut perhatian kami, adalah nisan Soe Hok Gie. Nama yang tidak asing bagi kita, apalagi setelah kisahnya diangkat ke layar lebar. Adalah aktivis mahasiswa, yang sangat kritis pada pemerintah Presiden pertama RI.

Selain sebagai aktivitis, sebagai pelopor didirikannya Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Universitas Indonesia. Dan Gie meninggal saat mendaki gunung semeru, menghirup gas berancun.

Ke Museum Prasasti, bisa dicapai dengan naik bus transjakarta turun Halte Petojo. Jalan kaki sekitar 13 menit, pas banget buat Kompasianer yang sekalian olahraga. Biar lebih komplit, sudah saya siapkan video instagram reels-nya. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun