Salah satu hadist menjadi favorit saya, adalah "Â Amalan yang dicintai Alloh taala adalah sedekah yang sedikit tapi berkelanjutan (HR Muslim).
Hadist ini menuntun saya pada pencerahan, bahwa tidak ada alasan untuk tidak bersedekah. Karena dalam kondisi sempit sekalipun, kita masih bisa menunaikan sedekah. Entah dengan seribu, dua ribu rupiah, sama sekali tidak masalah.
Atau kalau memang tidak ada uang sama sekali, bisa bersedekah dengan tenaga, pikiran, pertemanan, dan seterusnya. Karena sangat mungkin, ada yang bisa bersedekah uang tapi tidak punay waktu atau sedang sibuk. Hal ini bisa dikolaborasikan, dengan yang sedang senggang.
Point saya tangkap dari hadist ini adalah, bagaimana gar sedekah bisa dilakukan dengan konsistensi. Butuh upaya dan kesungguhan memang, tapi justru di bagian ini (upaya) akan menjadi peneguh keimanan.
Saya pernah mendengar tausiyah, tentang analogi bersedkah sedikit tapi setiap hari. Ibarat membaca buku (yang baik), yang sehari selembar demi selembar tapi dilakukan secara rutin. Karena yang dibaca selembar (tidak banyak), pembaca dibantu memahami isi bacaan.
Setelah satu buku dirampungkan, niscaya pembaca bisa menyerap saripati dari keseluruhan buku tersebut. Selesai membaca, bisa mempraktekkan isinya. Dan kita, termotivasi membaca buku berikutnya.
Pun sedekah, sedikit demi sedikit akan tidak terasa. Yang dikeluarkan dompet, tidak masalah pecahan terkecil. Tapi kalau konsisten, akan membentuk kebiasaan. Seiring bertambahnya dan dibukanya pintu rejeki, bisa jadi jumlah dikeluarkan juga bertambah.
Seperti yang dilakukan para sahabat nabi SAW, yang sangat gemar bersedekah. Salah satunya Abdurahman bin Auf, yang semakin bertambah harta seiring bertambah jumlah sedekahnya. Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI