Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kisah Pertemanan untuk Hari Jumat Berkah

26 Mei 2023   08:05 Diperbarui: 26 Mei 2023   08:12 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

"Kalau aku banyak duit, aku akan banyak berbagi"

"Kalau saya kaya, saya pasti banyak bersedekah untuk anak yatim"

Kompasianer's, saya punya kisah pertemanan yang cukup baik. Dengan seorang yang berhati baik, dan hal ini telah terbukti. Saya mengenal beliau, sekitar dua tahun di masa pandemi. Pertemanan kami, bermula dari sebuah kegiatan filanthopy.

Ketika itu kami bersama, berkegiatan berbagi nasi kotak di hari Jumat, di daerah Graha Bintaro Tangerang Selatan. Saya sedang menggawangi komunitas blogger, kebetulan sedang memiliki kegiatan berbagi.

Pak Sony, namanya.  Pertemanan yang sungguh terjaga, sampai sekarang kami masih bertukar kabar (meski via online). Kalau saya ada kegiatan, beliau dengan ringan hati men-support. Demikian pula sebaliknya, saya membantu sesuai kapasitas.

Berkawan dengan beliau, saya tercerahkan bahwa berbagi adalah soal mental. Kalau mau berpikir jernih, berbagai tidak melulu berkaitan dengan banyak uang. Ya, berbagi tidak identik dengan orang banyak harta. Karna faktanya, tidak sedikit orang berduit justru enggan berbagi.

Suatu saat teman, baik ini dalam keadaan keuangan menipis. Pada saat bersamaan, ada kebutuhan anak istri musti dipenuhi. Tetapi tekad berbagi tidak luntur, uang yang ada tetap disisihkan sebagian untuk berbagi.

Berbagi sebisanya berbagi semampunya, meski hanya dengan (ibarat kata) sebutir kurma. Sikap demikian mengingatkan saya, pada banyak sahabat Nabi SAW salah satunya Abdurrahman bin Auf. Sudagara kaya raya, semakin banyak harta semakin banyak sedekah.

Kegemaran berbagi Abdurrahman bin Auf, dimulai jauh hari (sebelum kaya). Sehingga ketika kaya, tinggal meneruskan kebiasaan tersebut. Konon kekayaan hanya mempertegas seseorang, kalau dasarnya dermawan maka kekayaan mempertegas kedermawaanan. Demikian pula berlaku sebaliknya.

Selamat hari Jumat berkah, Kompasianer's. Saya tautkan video, untuk kisah saya di artikel ini. Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun