Mengingat Rahel -- ibu Yusuf-- Â meninggal di perjalanan, saat melahirkan Bunyamin -- adik Yusuf. Maka Faiqoh --sebegai bibi-- meminta Yakub, mengijinkannya untuk mengasuh bocah piatu. Permintaan yang wajar dan masuk akal, dan kedua pihak menyepakati. Toh, di Kan'an rumah keduanya tidak terlalu jauh.
Yusuf diperlakukan istimewa oleh sang bibi, dengan dipakaikan pakaian bagus. Saking sayangnya, sabuk peninggalan Nabi Ishak -- yang disimpan Faiqoh---dililitkan di pinggang Yusuf. Perlakuan yang sedemikian rupa, membawa dampak tak dinyana.
Saudara seayah beda ibu -- istri Yakub ada 4--- tidak senang, kilatan-kilatan iri tergambar di tatapan mata anak-anak muda. Rasa dengki semakin menjadi-jadi, ketika Yusuf menampakan kecerdasan. Suatu malam Yakub mengadakan (semacam) kajian atau sejenisnya, Yusuf menjawab pertanyaan 'berat' yang tidak bisa dijawab saudara -- saudara tuanya.
Hal ini disadari sang Ayah, Yakub elalu berusaha sebisanya meredam keadaan. Faiqoh dengan naluri keibuan, mewanti-wanti Yakub menjaga Yusuf lebih ketat. Mengingat anak ini, akan memasuki masa penuh uji dan coba. Yaitu tahapan meniti jalan kenabian, yang tidak bakalan dilalui sebelas saudara lainnya.
Saudara tua semakin nekad, segala cara dirembug guna memisahkan Yusuf dengan sang Ayah. Ketika terdengar cerita tentang mimpi Yusuf, melihat matahari, bulan dan sebelas bintang bersujud kepadanya. Maka rencana mencelakai yusuf membulat, dan dibuatlah skenario penuh tipu muslihat.
Yakub manusia bersih hati, dianugerahi ilmu menakwilkan mimpi --- kemudian diturunkan ke Yusuf. Demi menjaga perasaan anak-anak yang lain, dipesan agar mimpi tidak diceritakan ulang selain padanya. Namun diam-diam, salah satu ibu tiri mendengar dan mengisahkan ke anak yang lain.
Maka terjadilah kejadian memorable sepanjang masa, kejadian Yusuf dibuang ke sumur dan ditemukan Kalifah. Bocah tampan dijual sebagai budak, dan dibeli oleh bendahara Mesir. Masa kecil hingga dewasa, mengabdi Yusuf sebagai budak istana.
Ketampanannya memancar memasuki usia dewasa, istri Bendahara tidak bisa menguasai hawa nafsu. Dalam situasi diataur sedemikian rupa, bujuk rayu dihembuskan. Sikap teguh Yusuf dipegang, membuat majikan tersinggung dan sang budak dipenjara.
Sepuluh tahun di balik jeruji besi, kehadiran Yusuf ibarat cahaya di kegelapan. Tahanan lain dan petugas menaruh hormat, untuk sikap lembut dan santun dalam tutur kata. Yusuf menakwilkan mimpi dua tahanan Istana Mesir, Â dan takwil itu terbukti kebenarannya.
Suata saat Raja Mesir dibuat gelisah, Â mimpi melihat tujuh ekor sapi gemuk , dan tujuh bulir gandum hijau berganti tujuh bulir gandum kering. Seluruh peramal dikuumpulkan, mereka berunding dan tidak ada satupun bisa menjawab kegelisahan. Raja murka, menjatuhi hukuman kepada peramal.