Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Akhir Pekan ke Stasiun Tanjung Priok

23 Oktober 2022   06:10 Diperbarui: 23 Oktober 2022   06:14 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun Tanjung Priuk, adalah stasiun kereta api kelas II di seberang Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Menjadi stasiun paling utara, dalam pengelolaan KAI Commuter. Memiliki langgam bangunan art deco, sebagai salah satu bangunan cagar budaya DKI Jakarta.

Pembangunan generasi pertama pada 1883 dan diresmikan tahun 1885, sekompleks dengan pelabuhan. Kemudian pembangunan kedua ada 1925, staisun ini menandai pengoperasian perdana kereta rel listrik di batavia. Selanjuitnya operasionak diserahkan pada stastspoorwegen (SS), sampai tahun 1900.

Meningkatnya aktivitas pelabuhan di awal abad XX, membuat stasiun Tanjung Priuk digusur. SS membangun stasiun baru, dengan Ir. C.W. Kosh sebagai arsitek utama stasiun. Stasiun dibuka untuk umum pada April 1925, sekaligus memperingati 50 tahun SS.

Dalam pengoperasiannya timbul pemborosan oleh SS, mengingat stasiun memiliki delapan jalur dan lima peron. Tahun 1934 mulai dibangun bandara Kemayoran, dan tahun 1940 diresmikan. SS mengalami tantangan, penumpang banyak yang beralih ke pesawat terbang.

PT. Kereta Api Indonesia (KAI), pada awal 2000 menonaktifkan stasiun untuk layanan penumpang. Atap bangunan sudah lepas, kaca banyak yang pecah, kerangka banyak karatan dimakan usia. Peron stasiun dan emplasemennnya, banyak dihuni kaum tunawisma.

Untuk menambal kerugian akibar minimnya pemasukan, PT KAI mengontrakkan ruangan stasiun sebagai gudang ekspedisi, agen tiket dan jasa penukaran uang.

Kemudian tahun 2008 dilakukan renovasi besar-besaran, terhadap bangunan fisik. Tahun 2009 diteruskan dengan rehabilitasi fasilitas rel, serta pembangunan perangkat sinyal elektrik. Pada 28 April 2009, stasiun dapat difungsikan kembali dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun