Kompasianer, hari ini umat muslim merayakan hari Raya Idul Adha. Hari besar, yang mengingatkan pada kisah Nabi Ibrahim dan sang putra Nabi Ismail. Kita semua menyambut dengan suka cita, berusaha mengamalkan teladan nabi junjungan.
Di tempat saya tinggal, dari semalam suntuk hingga pagi takbir bergema memenuhi udara. Anak-anak di mushola, bergantian menabuh bedug dengan penuh semangat. Dan sya lihat di medsos, ada yang takbir keliling. Duh, saya jadi kangen masa kecil.
Pagi ini, umat muslim berbodong menunaikan sholat ied. Dan siangnya, di banyak tempat di sekitaar masjid dilakukan penyembelihan hewan kurban. Biasanya, aneka drama ada di sesi ini---hehehe. Dan siap-siap saja nih, bisa jadi mendapat jatah pembagian daging.
Pengalaman saya, memilih dan atau mengolah daging susah-susah gampang. Apalagi yang awam seperti saya, tak jarang mendapat daging prengus. Kemudian setelah diolah, masih ada bau kambing dan tidak enak dikonsumsi.
-----
Saya punya kenalan, pengelola peternakan domba di daerah Pandeglang. Kenalan ini lumayan paham dari A to Z, soal bagaimana mengurus hewan ternak. Konon musabab daging prengus, adalah salah urus hewan saat di peternakan atau saat dijual atau di lokasi penyembelihan.
Alasan daging hewan berpotensi prengus, karena kambing atau domba tersebut stress. Baik stres saat diangkut atau selama ke lokasi penjualan.
Stress saat diangkut menuju penjualan, misalnya hewan diperlakukan kasar (diseret, dipukul supaya mau jalan). Kemudian selama di perjalanan, di truk pengangkut dibuatkan kandang sempit sehingga susah bergerak, dan minim sirkulasi udara.
Sesampai lokasi penjualan, hewan dijual di pinggir jalan yang suasananya bising. Malam hari banyak nyamuk, sehingga hewan ternak sangat tidak nyaman. Hewan yang stres otot-ototnya tegang, saat disembelih darah yang mengucur tidak maksimal.
Selain saat mengangkut dan di tempat penjualannya, masih ada lagi penyebab kambing stres. Yaitu di lokasi penyembelihan, jagal mengasah pisau dan dilihat si kambing atau domba. Layaknya kita manusia, hewanpun bisa nervous tahu dirinya akan disembelih.