Hallo Kompasianer, kalian yang suka naik KRL Commuter Line rasanya kudu ke stasiun Tanjung  Priuk. Stasiun yang berlokasi tidak jauh dari pelabuhan, vibes Batavia-nya masih kental dan terasa banget. Saya dibuat girang, kali pertama menginjakan kaki di stasiun berstatus cagar budaya ini.
Banyak keunikan didapati, saya seperti ditarik ke belakang oleh mesin waktu. Berada di awal abad 19, ketika negeri ini masih dikenal dengan sebutan Hindia Belanda.
Dan tempat yang saya datangi hari ini, dulu menjadi pintu gerbang Batavia. Layaknya Bandara Internasional Soetta Cengkareng masa kini.
----
Kompasianer yang pernah ke Kota Tua, saya yakin bisa merasakan suasana masa lampau. Melihat bangunan-bangunan teguh berjajar, meski tua tetapi (saya menangkap) menyampaikan kesan angkuh berwibawa. Kekuatan bangunan terbukti, sanggup melintasi jaman dan gempuran masa.
"Orang jaman itu, belum marak korupsi kali ya" celetuk seorang teman.
Saya menjawab dengan senyum, sekilas membandingkan dengan keadaan sekarang. Bangunan dibangun jaman kolonial memang sangat kuat, sekaligus menunjukkan kualitas (untuk soal bangunan) manusia jaman itu.
Pun, stasiun Tanjung Priuk. Saya tak kunjung berhenti mengagumi.
----
Sekilas Stasiun Tanjung PriukÂ
Stasiun Tanjung Priuk masa kini, melayani KRL Commuter Line dan KA barang angkutan peti kemas. Kali pertama dibangun tahun 1883, diresmikan 2 November 1885 oleh Burgerlijke Openbare Werken. Sebagai salah satu bagunan tua, kini stasusnya bangunan cagar budaya DKI Jakarta.