Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Melayani Sepenuh Hati Dibersamai JNE

14 Januari 2022   07:15 Diperbarui: 14 Januari 2022   07:19 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah ada kejadian, customer yang tinggal di pelosok Makassar memesan buah delima dan nanas. Setelah dichek di Aplikasi myJNE, ternyata domisili tersebut belum dicover layanan JNE Yes (adanya JNE regular). Sementara pengiriman buah, toko buah online mengandalkan layanan JNE Yes.

Karena tidak mau mengecewakan pelanggan, dengan berat hati Lilis menolah orderan tersebut. Apalagi setelah dichek lagi, ongkos kirim lebih mahal dibanding harga buahnya. Tetapi si pelanggan bergeming (mungkin istri ngidam dan di daerahnya belum musim buah tsb),  memaksa membeli siap menanggung resiko.

Akhirnya keinginan tesebut dipenuhi, setiap proses difoto dilaporkan ke pelanggan. Mulai mengemas buah, packing  dengan kardus, hingga saat mengirim melalui agen JNE. Hal demikian dilakukan, agar konsumen yakin prosedur dilakukan benar. Guna menghindari komplain di kemudian hari.

"Sebelum mengirim saya pastikan sekali lagi ke konsumen, bahwa tidak ada refund kalau terjadi apa-apa dengan kiriman buah. Pelanggan menyetujui," jelas Ferry.

Beberapa hari berselang konsumen mengirim gambar, berkabar bahwa buah sudah diterima dalam kondisi baik. Tampak kardus bersticker 'Fragile', tidak penyok atau rusak.

"saya amazing banget" celetuk Lilis

Selanjutnya sang owner berbagi tips, untuk memangkas durasi agar buah tidak terlalu lama  di dalam kardus. Yaitu ke agent JNE agak malam, beberapa saat sebelum mobil jemputan datang. Jam-nya bisa ditanyakan ke agen langganan, mereka lebih paham kebiasaan di tempat tersebut.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Atas kesungguhan melayani konsumen, Putra Asih bisa menjual (rata-rata) 100 -- 150 kg hari kalau ramai bisa 300 kg sehari. Penjualan meningkat, kalau ada buah belum musim tapi sudah tersedia. Atau petani buah berinovasi, sehingga ada jenis/ varian baru buah tertentu. Sementara untuk omset tidak main-main, dalam sebulan bisa mencapai Rp. 130 --150 juta.

Untuk harga jual buah, Putra Asih menganut prinsip ekonomi. Ketika pasokan banyak dan permintaan sedikit maka harga turun, sedang saat persediaan terbatas dan permintaan banyak harga naik menyesuaikan pasaran. Ketersediaan dan kualitas buah masih menjadi tantangan, meskipun dikirim buah yang sama tetapi tidak menjamin kualitasnya sama.

"Musti dichek satu per-satu" tambah Lilis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun