Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penolakan Nasi Bungkus Itu Menjadi Moment Indah 2021

11 Januari 2022   12:11 Diperbarui: 12 Januari 2022   07:57 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggawangi kegiatan berbagi di tahun 2021, ada satu moment  indah dan tidak mungkin saya lupakan. Adalah ketika menyerahkan nasi bungkus, kemudian calon penerima menolak dengan nada tidak bersahabat.

Mendapati kejadian ini, seketika ada yang nyesek di dada. Tetapi setelah saya renungkan, pencerahan itu datang. Bahwa meniti jalan kebaikan, pasti ada ujiannya juga. Tidak semua orang menerima tidak setiap orang suka, dengan yang kita lakukan meski berupa uluran tangan.

Tetapi dari penolakan ini saya belajar, untuk meluruskan niat. Bahwa apapun reaksi diterima, jangan menjadi sandungan dan enggan  meneruskan langkah. Selama jalan ditempuh kebaikan, maka tidak perlu kecil hati dengan pengabaian.

Siapa mengira, justru kejadian (sekilas) tak menyenangkan itu menjadi moment indah 2021.  Ya, peristiwa ini (salah satu) yang menempel di benak, dibanding kejadian berbagi lain yang lancar jaya.

-----

Akhir bulan Januari nanti, kegiatan berbagi di komunitas kami terhitung dua tahun berlangsung. Banyak kejadian dilalui, entah itu suka maupun duka, baik menyenangkan atau menyesakan dada. Ide kegiatan berbagi ini sebenarnya spontan, dilontarkan salah satu admin Komunitas. Ketika itu yang bersangkutan mengikuti event online, hadir sebagai perwakilan komunitas. Maka atas kesepakatan bersama, diberi apresiasi sebagai pengganti kuota.

Melalui percakapan WA Group, si penerima kuota nyeletuk. Bahwa uang diterima, akan dibelikan nasi bungkus untuk kegiatan berbagi. Hari Jumat pertama bulan februari 2020, kali pertama dibagikan nasi bungkus membawa nama komunitas.

Saat itu pandemi baru di awal, maka dipilih sasaran penerima manfaat adalah pekerja di jalanan. Mereka adalah pemulung, tukang parkir, pengamen, pengemudi ojek pangkalan/ online, pengemis, dan lain sebagainya. Hari jumat di minggu berikutnya, admin lain dan member komunitas ikut berdonasi.

Setelah beberapa bulan kegiatan berjalan, ada anggota usul mengubah sasaran penerima manfaat. Si pengusul selama ini menjalankan kegiatan berbagi, menyasar ke lansia dhuafa di Pamulang Timur- Tangsel. 

Alasannya berbagi ke lansia dhuafa sangat masuk akal, yaitu tubuh renta itu membuat tidak lagi produktif. Kebanyakan lansia hidup bersama anak cucu, yang secara ekonomi sangat pas-pasan. Sementara pekerja di jalanan, badan dan tenaga mereka masih kuat produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun