Nyaris dua tahun berjalan, saya dan beberapa teman komunitas menggawangi kegiatan berbagi di hari Jumat. Adalah kegiatan membagikan nasi bungkus, yang melibatkan donatur baik Kompasianer maupun non Kompasianer, atau teman-teman di medsos.
Inisiatif ini terbetik di awal masa pandemi (februari 2020), ketika banyak saudara kita yang terkendala dalam mencari nafkah. Kala itu kami berkeliling di sekitaran Ciputat, membagikan nasi bungkus ke driver ojol, pemulung, pengamen, tukang parkir, petugas keamanan dan lain sebagainya.
D awal kegiatan jumlah nasi yang dibagikan tidak terlalu banyak, mengingat mengandalkan dompet sendiri. Setelah foto kegiatan berbagi di posting di medsos, beberapa teman nitip sehingga nasi bungkus yang dibagikan juga bertambah.
Kegiatan berbagi memang tidak selalu berjalan mulus, tetapi sebisanya  kami pertahankan. Bukankah ujian selalu ada di setiap perjuangan, dan itu yang membuat kami berusaha istiqomah semampunya dan sebisanya.
---
Di tengah perjalanan kegiatan ada ajakan berkolaborasi, Â dari pihak yang sudah jalan terlebih dulu -- membagikan nasi ke lansia dhuafa. Kami menyambut tawaran dengan menitipkan sejumlah dana, setidaknya terbantu dari sisi waktu dan tenaga.
Berikutnya ide-ide baru muncul, salah satunya dengan melibatkan sponsor. Mula mula kenalan yang punya usaha catering, menitip makanan untuk dibagikan. Menyusul brand makanan ternama, turut mensupport nasi kotak sesuai kebutuhan.
Ide melibatkan sponsor cukup efetif, karena nasi kotak yang disediakan bisa dalam jumlah lebih banyak. Kemudian sasarannya tidak lagi di jalanan, tetapi bisa menyasar ke Panti asuhan atau Ponpes yatim piatu dhuafa dan sejenisnya.Â
Keterlibatan satu sponsor ternyata memantik sponsor lain, sehingga lebih banyak penerima manfaat bisa dijangkau.
Menerbitkan Senyum Melalui Kolaborasi Nasi Uduk dan Nasi Jinggo