Kompasianer, sejatinya pulang kampung tidak hanya sekedar tilik omah (mengunjungi rumah masa kecil) .
Tetapi ada makna yang lebih dalam, adalah kembali ke asal muasal.
Kampung halaman adalah udara, air, tanah, sinar matahari, rerumputan, embun, gemericik sungai, senyum sapa, kesah, galau, ketakutan, yang kali pertama dilihat dan dirasa.
Tempat akar tertanam telah bertumbuh, sehingga batang itu menjulang ke angkasa.
Kampung halaman adalah cikal bakal tekad melanglang, menjelajah, menjejak terpancang. Hingga langkah kecil itu, kini telah sedemikian jauhnya menapak.
Maka kalau sampai ada orang, lupa tanah kelahiran atau enggan pulang sangat disayangkan.
Kompasianer berbahagialah, kalian masih punya ruang untuk memendam rasa rindu.
Kerinduan adalah isyarat, bahwa raga dan jiwa butuh istirahat. Dan kembali ke tempat muasal, menjadi sesungguhnya obat.
Selagi masih ada kesempatan, pulanglah.Â
Rindu itu fitrah jangan abaikan, peluklah agar benakmu dipenuhi kekuatan.