Hadist "Khairunnas Anfa Uhum Linnas" -- Sebaik-baik manusia adalah yang  banyak manfaatnya--, menjadi satu diantara beberapa hadist favorit saya.
Kali pertama mendengar, saya merasakan seolah ada energi menyentuh kalbu. Berhasil membuat saya kepikiran, kemudian tumbuh rasa penasaran.
Cukup lama saya mencoba memahami, mengingat tingkat keilmuan yang sangat cetek.
Hingga pencerahan didapatkan, dari membaca artikel, mengikuti dan menyimak kajian Ustad.
Bahwa kemanfaatan sejatinya bisa dilakukan siapa saja, tanpa pandang kasta maupun strata
Benderang jalan kemanfaatan terbentang, ada di sekitar bahkan sangat dekat dengan kita.
Mula-mula saya memikirkan, bagaimana kemanfaatan dibuat dari kebisaan dimiliki.
Misalnya sedikit kebisaan menulis, dijadikan kendaraan agar menjadi manfaat untuk orang lain.
Oke, saya sepakat. Bahwa sebuah tulisan, sangat mungkin menginspirasi pembacanya.
Tetapi saya merasa ada yang kurang, kalau hanya berhenti di menulis saja.